Jayapura (JournalNews.id)-//
Bamusi atau Baitul Muslimin Indonesia adalah sebuah organisasi sayap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang di bentuk pada tahun 2007.Salah satu sayap partai bidang keagamaan yang peduli umat islam dan beranggotakan kaum muslimin dari berbagai ormas islam,” ungkap Calvin Masembra Sekretaris DPD PDIP Provinsi Papua.
Hal tersebut diungkapkan Masembra usai kegiatan rapat kordinasi terkait penyusunan struktural kepengurusan DPD Bamusi Provinsi Papua di Sekretariat PDIP Papua, Kotaraja, Kota Jayapura, pada Sabtu (12/2/22) siang.
Diakuinya, Bamusi memang belum dikenal oleh masyarakat sebab sejak awal terbentuk belum banyak berkiprah di Provinsi Papua.
” Kami ditugaskan langsung untuk segera membentuk Bamusi oleh Dewan Pimpinan Pusat dan Kongres menurut anggaran dasar dan anggaran rumah tangga di tingkat Provinsi dan Kabupaten,” jelas Sekretaris DPD PDIP Papua tersebut.
Menurut Masembra bahwa sejarah mencatat sebelum PDIP terbentuk memang banyak kalangan umat muslim yang berkiprah di Partai PDI.
” Kami berharap lewat kepengurusan DPD Bamusi yang baru ini agar kebih aktif hadir memperkenalkan diri di masyarakat guna memperjuangkan cita-cita kemerdekaan dan kemandirian bangsa Indonesia dan tentunya dapat menangkal berbagai komentar buruk tentang Partai PDIP,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua DPD Bamusi Provinsi Papua Drs. H. Wahfir Kosasih mengatakan bahwa Bamusi siap hadir di tengah-tengah masyarakat untuk memberikan pencerahan.
” Bamusi adalah sayap Partai yang tidak terpisahkan dari PDIP. Partai PDIP bukan lah milik etnis atau golongan tertentu, tetapi milik semua masyarakat yang berbhineka tunggal ika.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa untuk struktur kepengurusan Bamusi saat ini sedang dilakukan konsolidasi internal dan selanjutnya akan dibahas program -program Bamusi kedepan untuk bisa segera di bentuk kepengurusan di seluruh Kabupaten /Kota yang ada di Provinsi Papua,” pungkasnya.
” Partai PDIP adalah salah satu partai yang memiliki misi utama menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bahwa kita lahir dan besar di sini maka kita semua wajib menjaga dan merawatnya bersama-sama,” tutupnya.
(amrizul)