Journal News.id/KEEROM – Bupati Kabupaten Keerom Piter Gusbager menyampaikan penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Keerom tahun 2026 naik dari tahun lalu menembus angka Rp 1,175 triliun lebih.
Dengan penetapan yang dilakukan pada akhir November 2025 ini, Pemkab Keerom memprioritaskan dalam menyelesaikan seluruh hutang daerah yang turut diwariskan sejak tahun 2018 silam.
Selaku Kepala Daerah, dirinya menyatakan komitmennya untuk menyelesaikan utang yang juga diakui oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Pemkab Keerom telah mengalokasikan dana yang sangat signifikan untuk pelunasan utang tersebut.
“Nilainya cukup besar dan kita anggarkan untuk penyelesaian utang, puluhan bahkan sampai ratusan miliar,” ungkap orang nomor 1 Kabupaten Keerom itu, pada Senin (8/12/2025).
Pihaknya menyampaikan permohonan maaf dan meminta kesabaran dari seluruh mitra pemerintah daerah yang masih memiliki sisa pembayaran atau piutang.
“Kepada semua mitra pemerintah Kabupaten Keerom berharap agar bersabar dan saya sampaikan permohonan maaf, pada tahun depan semua pihak yang telah berkontrak dengan Pemda Keerom hak-haknya akan kami bayarkan,” ujarnya.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya besar penataan dan pembenahan sistem keuangan daerah yang sedang dilakukan Pemkab Keerom sesuai arahan BPK RI.
Bupati Gusbager juga menjamin program strategis dan pelayanan publik tidak akan terganggu, meskipun fokus pada pelunasan utang daerah.
“Pembayaran utang ini bukan berarti program strategis dan layanan kepada masyarakat dan ASN akan terganggu, itu tidak,” tegasnya.
Lanjut katanya lagi, Pemkab Keerom memastikan peningkatan kesejahteraan masyarakat tetap menjadi prioritas utama, termasuk percepatan pembangunan infrastruktur jalan, listrik, dan air bersih, serta pemenuhan kebutuhan dasar lainnya. (Red).












