Cianjur, Seorang balita perempuan bernama Nurazizah diduga tenggelam di sebuah parid atau selokan tidak jauh dari rumahnya Kampung Cijujung, Rt 01, Rw 06, Desa Bobojong, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa, (2/7/24).
Peristiwa tersebut terjadi saat balita berumur satu tahun lebih itu tengah bermain. Namun tiba tiba menghilang dan setelah dilakukan pencarian beberapa saat balita tersebut ditemukan sudah tidak bernyawa dalam kondisi tengkureb.
Salah satu warga, Maesaroh, menyebutkan bahwa dirinya menemukan almarhumah di selokan kecil sekitar pukul 15.00 Wib. Namun setelah diangkat atau dievakuasi oleh para warga kondisinya sudah tidak bernafas.
” Iya, itu kondisinya tengkureb di selokan, yang terlihat oleh saya itu sepatu dan pantatnya dan kejadiannya itu kira kira sekitar jam tiga sorean,” katanya.
Ia menerangkan bahwa dirinya tidak tau awal mula menghilangnya balita tersebut. Nanun para warga semua mencari keberadaan Almarhumah.
” Almarhum hilang nya hanya sebentar tidak sampe setengah jam dan keluarga serta tentangga juga langsung mencari keberadaan balita mungil itu,” terangnya.
Sementara Paman Almarhumah, Ust. Cecep mengatakan bahwa dirinya tidak begitu mengetahui awal mula peristiwa tenggelamnya keonakan yang sangat dicintainya itu.
” Sebenarnya saya kurang begitu tahu kronologisnya karena waktu itu saya lagi tidur, pas denger denger kebangun ada rame rame warga katanya keponakan saya hilang maklum anak kecil balita usia kurang lebih satu tahun setengah, setelah kami dan warga mencari kesana kemari tahu tahunya keponakan kami ada di sebuah selokan mungkin terpeleset kebawa arus mungkin karena saya juga tidak mengetahui kronologisnya,” jelasnya.
Cecep menyebutkan bahwa setelah mengetahui keberadaan kepnakannya tersebut para warga langsung mengeluarkan air dari eeut dan mengevakuasinya ke bidan setempat.
” Iya pertolongan pertama kami angkat ponakan saya dan kami keluarkan airnya kemudian kami bawa ke Bidan mungkin diperjalanan juga menuju ke Bidan juga sudah kodarullah sudah takdir Allah dan anak kami (keponakan) sudah tidak tertolong dan kami anggap itu takdir dari allah dan suatu musibah bagi keluarga kami,” ungkapnya sedih.
Ia juga menerangkan jika air diselokan tersebut selalu kering akan tetapi karena mungkin hujan jadi agak penuh.
” Air selokan tidak banjir cuman semalam hujan jadi agak gede,” katanya.
Cecep juga menerangkan jika keponakannya saat ditemukn tidak ada bekas luka apapun.
” Iya, ini musibah dari Allah, dan saya turut berduka semoga kami keluarga diberi ketabahan dan kesabaran,” tutupnya.
Mendapatkan adanya laporan tersebut jajaran Polsek Mande langsung mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP serta menanyakan para saksi dan setelah melakukan komunikasi bersama keluarga. Keluarga korban sepakat menolak atau tidak bersedia untuk dilakukan autopsi kepada jenazah korban dan menerima semua itu merupakan takdir dari maha kuasa.