Journal News.id //Dalam rangka percepatan dan penurunan stunting, Pemerintah Kabupaen Keerom melalui Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Pembangunan mengelar rapat kordinasi bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting AKSI III Rembuk Stunting, berlangsung di Aula Bapelitbangda, Arso Kota, Kamis (30/5/24).
Rakor tersebut di buka secara resmi oleh Bupati Keerom Piter Gusbager, S.Hut, MUP yang diwakili Plh. Sekda Lukas Sarangga, S.Sos. Turut hadir Satgas Percepatan Penurunan Stunting BKKBN Provinsi Papua, PLT Bapelitbangda Gema Kwalik, Para Pimpinan OPD, Kadistrik dan Kepala Kampung lingkup Pemerintah Kabupaten Keerom, TNI/Polri, Tokoh Agama, Tokoh Adat dan undangan lainnya.
Dalam arahan Bupati Keerom yang dibacakan Plh Sekda Lukas Sarangga menyampaikan bahwa Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita atau kekurangan gzi kronis pada 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan.
“Pemerintah Kabupaten Keerom terus berupaya dan mengambil langkah-langkah bersama OPD penanggung jawab layanan dengan sektor /lembaga non pemerintah dan masyarakat mulai dari Kabupaten, Distrik dan Kampung guna memastikan intervensi pencegahan dan penurunan stunting berjalan maksimal,” katanya.
Dikatakannya, Pelaksanaan Rembuk Stuntung dimaksudkan agar semua pihak dapat berperan sesuai dengan tupoksi dan peran dan kewenangannya masing-masing dalam melakukan Intervensi GIZI SPESIFIK dan GIZI SENSITIF.
Sambungnya, Pemerintah telah menetapkan penurunan stunting sebagai prioritas nasinal yang dilaksanakan secara lintas sektor diberbagai tingkatan berdasarkan Undang- Undang No.6 Tahun 2014 yang menyebutkan bahwa desa/kampung berkewajiban untuk mendukung kegiatan-kegiatan pembangunan yang menjadi program prioritas nasional,” imbuhnya.
Sementara itu, Karlo Juliano Aer, ST, selaku Satgas Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Papua berharap pimpinan daerah dapat mengeluarkan Surat Edaran agar pelaksanaan intervensi stunting dapat dilaksanakan serentak di Kabupaten Keerom,” pungkasnya. (@mr)