Daerah

Maraknya Pungli, Di TPSA Mekarsari Cikalongkulon, DLH Cianjur Harus Bertangung Jawab.

12407
×

Maraknya Pungli, Di TPSA Mekarsari Cikalongkulon, DLH Cianjur Harus Bertangung Jawab.

Sebarkan artikel ini
Gambar Ilustrasi

Journal News, Cianjur – Pasca pemindahan TPSA Pasir Sembung ke Mekarsari Cikalongkulon, sejumlah sopir dump truck pengangkut sampah, banyak yang mengeluh, akan maraknya pungutan liar (pungli) saat tiba di lokasi TPSA Mekarsari Cikalongkulon. Salah satu sopir dump truck yang enggan disebutkan namanya mengatakan “soak kang aduh miceun sampah ka Cikalongkulon, loba pungutanna, (parah aduh buang sampah ke TPSA Cikalongkulon, banyak pungutannya, Red) ujarnya pada awak media. Selasa, (05/02/2024).

Adapun pungutan itu diantaranya, biaya koordinasi masuk dump truck sampah di perempatan jalan Cinangsi Rp. 18 ribu rupiah, jalur pak ogah Rp, 10 ribu, masuk area TPSA Rp. 30 ribu, Pengerukan Sampah oleh Becko, Rp.20 ribu, Keluar area TPSA, Rp. 10 rb, serta biaya solar dan lainnya.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Dirinya menambahkan, bahwa medan jalan saat memasuki area TPSA Mekarsari Cikalongkulon itu, turun dan naik tajam serta curam. Kondisi jalan seperti itu, tentunya sangat menyulitkan dan juga membahayakan nyawa kami selaku sopir dump truck sampah.

“Kondisi armada yang sudah tua ditambah jarak dan medan yang dilalui cukup berat, membuat waktu tempuh menjadi lama. Kepada para pihak, segera perbaiki ruas jalan area TPSA Mekarsari, dan soal pungli-pungli itu segera ditertibkan, harapnya.

Adanya informasi banyak sopir dump truck sampah yang mengeluh soal pungli di TPSA baru, tentunya hal itu harus segera di tertibkan, dan pihak-pihak terkait segera mengambil tindakan, jangan dianggap keluh kesah para sopir pengangkut sampah itu hanya tiupan angin belaka. Imbuh Mulyana, pegiat lingkungan hidup, di rumahnya. (05/02/2024).

Timbulnya masalah pungutan liar (pungli) di TPSA Mekarsari Cikalongkulon, hal itu mencerminkan bahwa komunikasi maupun koordinasi pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dengan masyarakat sekitar lokasi TPSA itu tidak terbangun. Seharusnya sebelum beroperasinya TPSA baru itu, pihak Dinas terkait mengadakan pertemuan dengan para tokoh warga, pemuda, dan tokoh lainnya, untuk menyampaikan sosialisasi mengenai pemindahan TPSA. Jangan sampai, pemindahan TPSA itu menghadirkan masalah baru.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *