JOURNAL NEWS | Pemerhati Pemilu Demokrasi Cianjur menyampaikan beberapa catatan terkait anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) 2023-2028 yang baru terpilih.
Kusnandar Ali, SH menyatakan, ” pihaknya menyesalkan belum terpenuhinya kuota 30 persen perempuan dalam komposisi anggota KPU dan Bawaslu Kabupaten Cianjur.
“Kami sangat menyayangkan, beberapa anggota KPU dan Bawaslu Cianjur yang saat ini menjabat, tidak adanya keterwakilan kaum perempuan yakni 30%, sebagaimana yang diatur dalam UU Nomor 22 Tahun 2007 tentang Pemilu”. kata Kusnandar dalam keterangannya, Jum’at (29/12/2023).
“Adanya Ketua DPR perempuan untuk pertama kalinya ternyata juga tidak berdampak signifikan terhadap sikap politik parpol di parlemen, terhadap pemenuhan keterwakilan perempuan di KPU dan Bawaslu,” sambung dia.
Usut punya usut, patut diduga ketika pada seleksi pemilihan anggota KPU Kabupaten Cianjur belum lama ini, dan baru di tetapkan minggu pekan lalu, calon anggota KPU dari kaum perempuan yang masuk lolos 10 besar kemarin, itu di geser oleh calon kaum pria dengan cara diduga tidak sehat, dimana lolosnya beberapa anggota KPU yang terpilih saat ini, itu karena adanya peranan dari orang nomor satu di Cianjur, dalam artian mereka adalah titipan beliau. Terang Kusnandar pada awak media, saat ngopi di salah satu Cafe Coffee Cianjur.
Dengan begitu, parpol penguasa di Pemda Cianjur sudah melakukan pemetaan politik menjelang Pemilu 2024 mendatang, karena pihaknya khawatir jika parpol nya kalah dalam pesta demokrasi Pemilu yang sebentar lagi akan berlangsung.