Daerah

WARGA KABANDUNGAN, KELUHKAN JALAN RUSAK, YANG BARU DIBANGUN SEUMUR JAGUNG

278
×

WARGA KABANDUNGAN, KELUHKAN JALAN RUSAK, YANG BARU DIBANGUN SEUMUR JAGUNG

Sebarkan artikel ini

JOURNAL NEWS, CIANJUR – Pengerjaan jalan rabat beton di Kampung Kabandungan Desa Mekargalih Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur, dikeluhkan warga. Pasalnya, jalan beton sepanjang kurang lebih 700 meter dengan lebar 2,5 meter yang baru saja selesai dikerjakan, sudah kembali rusak.

Berdasarkan pantauan dan informasi yang dikumpulkan awak media dilapangan, pekerjaan itu baru seumur jagung, namun kondisinya telah mengalami kerusakan. Tampak batu split dan pasir yang digunakan pada rabat beton itu sudah rusak tidak karuan. Yang lebih parahnya, jalan rabat beton tersebut saat ini menimbulkan debu, setiap dilalui kendaraan baik warga setempat maupun warga dari luar.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Aep (44), tokoh pemuda setempat menuturkan, proses pengerjaan jalan rabat beton ini dinilai berkualitas rendah dan sudah diketahui masyarakat sekitar. Ucapnya pada media, senin pagi (25/09/2023). Dirinya menambahkan, dalam pelaksanaan pengecoran jalan tersebut, para pekerja tidak menggunakan batu split dan pasir yang sesuai peruntukannya, hanya limbah pasir biasa yang digunakan dalam adukan betonnya.

“Pembuatan betonnya sendiri dilakukan secara manual. Karena bahan yang digunakan berupa pasir dicampur kerikil, akibatnya kualitas jalan tidak baik alias gampang rusak,” Jelas Ade, Senin, (25/09/2023). Kerusakan dapat dengan mudah diamati dengan adanya retakan-retakan di beberapa titik badan jalan. Padahal, yang sering melintasi jalan beton tersebut hanya kendaraan roda dua, tapi sudah rusak lagi, jalan begini paling lama hanya bertahan tiga atau empat bulan saja”.

Hal senada dikatakan Cucun (40) warga setempat, ini sudah dapat dipastikan jalannya mudah rusak, yang lebih prihatin dampak debu yang ditimbulkan dari jalan rabat beton itu, saat ini banyak warga sekitar yang mengidap penyakit insfeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Hal ini dialami saya pribadi, ketika mencoba lakukan pemeriksaan/berobat ke Puskesmas, dokter bilang bahwa saya terkena penyakit pernafasan (ISPA), dengan begitu berarti penyakit saya ini dampak dari debu jalan rabat beton ini, selain itu rumah-rumah warga khususnya yang depan jalan cor hampir tiap hari diselimuti butiran debu yang melekat. Apalagi saat menjemur pakaian, otomatis terkena kotoran debu dari jalan cor tersebut. Kami lebih nyaman jalan ini sebelum dilakukan perbaikan pemdes Mekargakih, daripada sekarang sudah di cor malah menimbulkan banyak masalah. jelas Cucun pada media.

Selain berdampak pada kesehatan, sudah ada beberapa pengguna jalan yang sering melewati jalan beton ini, mengalami kecelakaan jatuh saat berkendara, akibat dari kondisi jalan beton yang berdebu dan rusak.

Sementara itu warga lain, Depi (42) merasa kesal akan kualitas jalan rabat beton yang baru dibangun tersebut berkualitas buruk. Cucun mengatakan dirinya tidak dapat berbuat banyak terkait masalah pengerjaan proyek jalan ini. “Kami bersama masyarakat dan sejumlah tokoh sudah mencoba mengeluh ke RT maupun RW setempat akan kondisi jalan rabat beton ini, hanya Pak RT dan RW tidak bisa berkomentar banyak, “nya kumaha deui atuh, tos sakieu hasilna, (ya mau gimana lagi, sudah begini keadaanya, red). Imbuh Depi, dengan nada kesal.

Bahkan keluhan kami ini, sudah di sampaikan pada Kepala Desa Mekargalih, singkat kata Kades sendiri tidak bisa menjawab akan kondisi rusaknya jalan rabat beton kampung kami. Disinggung soal darimana sumber dana pembangunan jalan beton ini, pihak Desa hanya mengatakan anggaran negara dari pusat (APBN). Seharusnya, jika memang sumber dana proyek jalan itu dari negara, apalagi APBN Pusat, ketika pelaksanaan proyek itu, ya wajib di pasang papan proyek, agar masyarakat mengetahui, sesuai dengan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Dengan begitu akan terwujud transfaransi publik dalam penggunaan anggaran pemerintah.

“saya minta kepada pemerintah desa (pemdes) Mekargalih Kecamatan Ciakalongkulon, untuk segera melakukan perbaikan pada jalan beton kampung kabandungan, karena semua warga sekitar merasa tidak nyaman atas perbaikan jalan rabat beton saat ini, dimana tiap hari kami harus menikmati debu-debu jalanan yang tiap detik mengancam kesehatan, terutama penyakit pernafasan (ISPA)”. Pungkas Depi dengan nada marah.

(FULL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *