Daerah

Rapat Konsolidasi Pengurus IKAI Yossida

72
×

<em>Rapat Konsolidasi Pengurus IKAI Yossida</em>

Sebarkan artikel ini

Kec.Sidareja. Sambutan Ketua IKAI YOSIDA sdr. Joko Thomas. Konsolidasi boleh diartikan sebagai upaya mempersatukan perbedaan dari diri anggota atau sekelompok anggota terhadap kebijakan yg diputuskan secara mufakat.

Perbedaan tsb bisa dilihat dari sosio culture(kultur sosial) diantaranya mslh Pendidikan (yg lulus atau yg tdk lulus) Ekonomi( mampu/tdk mampu) kecerdasan intelektual Intelegentia Quotient (IQ),kecerdasan Emosional (EQ) dan kecerdasan Spiritual (SQ) dan perbedaan2 lain yg menyangkut keyakinan,politik ,Peraturan perundang-undangan Sosmed,dll .

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Untuk menghindari perpecahan oleh perilaku kelompok2 kecil yg tanpa disadari tlh terbentuk komunitas2 ,maka Konsolidasi adalah way out yg menjadi pilihannya.Untuk mendukung semua itu hendaknya kita semua wajib berpedoman kepada Tri Dharma,yakni : Melu Rumangsa Handarbeni (ikut merasa memiliki paguyuban ini) Melu Rumangsa Hangayomi/Hangrungkebi (ikut merasa melindungi paguyuban ini dari perpecahan) Mulat Sarira Hangrasawani (merasa berani untuk bermawas diri dgn bertepa slira dan Interospeksi).

Sebab Kebiasaan yg dilakukan berulang-ulang akan membentuk Perilaku dan perilaku yg dilakukan berulang-ulang akan membentuk Karakter,begitu pula Kebohongan yg dilakukan berulang-ulang kpd setiap orang akan menjadikan seolah -olah kebohongan itu adalah sebuah Kebenaran. Untuk mengendalikan diri spy menjadi manusia yang bijak adalah dgn bertanya kpd diri kita sendiri Who am I ? Jawablah dgn hati nurani maka kita akan mengenali diri sendiri. Seorang penganut Idealisme akan selalu berkata Idealnya begini dst.


Tp seorang Pragmatisme akan selalu menyampaikan Pengalaman sy hasilnya spt ini dst.lain pula seorang Realisme selalu berpikir dan menyodorkan sesuatu yg realistis. Ah…itu khan teory…tp kenyataannya spt ini dst . Contoh kasus mengenai keputusan iuran bulanan Rp 10 rb/bln idealnya mmg spt itu utk mendukung Kas paguyuban,tp pengalaman yg sudah2 gak jalan tuh …krn faktor ekonomi,kesadaran diri utk berbagi dll .Relalisasinya biasanya yg mau iyran hanya berkisar 30 – 40 % .

Nah belajar dari ideal,pengalaman dan kenyataan yg sdh berjalan maka mari kita kembalikan kpd diri kita masing2 utk mengapresiasikan isi Tri Dharma. Trimakasih.(AK).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *