Pamekasan,- Memasuki musim tanam diakhir penghujung 2022, petani di Kabupaten Pamekasan pada khususnya kalang kabut akibat kelangkaan pupuk bersubsidi,yang mana para petani mengalami kesulitan untuk membeli pupuk bersubsidi, bahkan walaupun itu ada pupuk bersubsidi para petani harus membelinya dengan harga yang cukup tinggi.
Dalam permasalahan kelangkaan pupuk bersubsidi tersebut membuat perhatian khusus dari berbagai kalangan masyarakat dan para aktifis,salah satunya Dewan Pimpinan Daerah ( DPD ) Lumbung Informasi Rakyat ( LIRA ) Kabupaten Pamekasan,Madura Jawa Timur,dengan melakukan konsolidasi dengan beberapa pengurus untuk menyikapi atas kelangkaan pupuk bersubsidi yang terjadi di Kabupaten dengan jargon “Gerbang Salam” ini,kamis ( 29/12/2022 ).
Bupati DPD LIRA Kabupaten Pamekasan Slamet Riyadi mengatakan, kelangkaan pupuk bersubsidi yang terjadi , sehingga para petani kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi tersebut.yang disebabkan distributor menimbun pupuk dan diduga dijual keluar wilayah Madura.
“Saya sangat menyayangkan dengan kelangkaan pupuk bersubsidi yang terjadi di Kabupaten Pamekasan, seharusnya hal ini tidak terjadi kelangkaan pupuk jika tidak ada permainan dari distributor saat ini,setelah anggota DPD LIRA Pamekasan mengecek ke kios – kios,kenyataannya semua pengecer tidak lagi menjual pupuk, karena mengaku tidak mendapatkan kiriman dari distributor. Padahal pihak pabrik selama ini lancar-lancar saja melakukan pendistribusian pupuk ke wilayah Kabupaten Pamekasan,”tutur Slamet ( sapaan akrabnya ) Bupati DPD LIRA Pamekasan.
Lebih lanjut Bupati DPD LIRA Pamekasan menambahkan,bahwa pihaknya akan mendatangi PT Petro Kimia Gersik untuk mempetanyakan langsung jumlah yang didistribusikan apakah sudah sesuai dengan jumlah yang diajukan sesuai Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK)
“Saya selaku ketua DPD LIRA Pamekasan akan mendatangi pihak Petro kimia Gersik untuk mempertanyakan berapa jumlah yang di distribusikan pupuk bersubdi ke pada distributor yang ada di Kabupaten Pamekasan,jangan – jangan ada permainan oleh oknom yang tidak bertanggung jawab,untuk memanfaatkan untuk memperkaya diri sendiri,yang tercekik mapah para petani kan ini kasihan sekali mas,”lanjutnya.
Slamet juga berharap,” kami nantinya mau meminta jumlah yang di diatribusikan ke Kabupaten Pamekasan berapa ton keseluruhannya,dan juga akan meminta juga berapa jumlah masing – masing distributor agar nantinya kami akan melakukan pengawasan langsung,serta kalau ada penyimpangan pada masing – masing distributor di pamekasan makan data tersebut akan dijadikan acuan ke pelaporan pengaduan kepada pihak Aparat Penegak Hukum ( APH ),terus terang saya bersama anggota kami tidak akan main – main dalam permasalahan ini,”harapnya.(ahd)
