Berita

Bupati Keerom Salurkan Rp 3 Milyar Insentif Bagi Ratusan Tokoh Adat dan Tokoh Agama

66
×

Bupati Keerom Salurkan Rp 3 Milyar Insentif Bagi Ratusan Tokoh Adat dan Tokoh Agama

Sebarkan artikel ini

 

Journal News.id // Bupati Kabupaten Keerom Piter Gusbager, S.Hut, MUP menyalurkan bantuan insentif tunai kepada ratusan tokoh adat dan tokoh agama, Sabtu (20/12/25), bertempat di Gedung Pramuka, Arso Swakarsa.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Sebanyak 270 tokoh adat diantaranya Kepala Suku, Ondoafi dan Ketua Keret menerima insentif sebesar Rp 8,4 juta per orangnya, sementara tokoh agama sebanyak 80 orang menerima insentif Rp 9 juta per orang. Total anggaran mencapai kurang lebih Rp 3 Milyar yang bersumber dari Dana Otsus Papua T.A 2025.

Pada kesempatanya, Bupati Piter Gusbager menyampaikan bahwa penyaluran insentif bagi tokoh adat dan tokoh agama merupakan program prioritas daerah dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Pemberian insentif ini bagian dari visi misi dan janji saya saat Pilkada kemaren yang langsung kita wujudkan pada akhir tahun ini. Tahun depan kita akan salurkan per triwulan ,” sebutnya.

Dikatakannya, program bantuan insentif bagi tokoh adat dan tokoh agama ini merupakan yang pertama kalinya dalam sejarah Kabupaten Keerom.

“Maksud kegiatan agar seluruh masyarakat bisa merasakan langsung manfaat dari dana otonomi khusus Papua secara tepat sasaran, transparan dan akuntabel,” ucapnya.

Selain itu, dana otsus Papua juga diperuntukan untuk biaya pendidikan, infrastruktur, pendidikan, ekonomi dan lainnya sepanjang tahun.

“Program ini akan terus kami lakukan dan dinaikan jumlah penerima dan besaran anggarannya. Bagi yang belum dapat harap bersabar tahun depan akan kita salurkan,” ujarnya.

Lebih lanjut Bupati Gusbager meminta dinas terkait untuk membangun sebuah sistem agar semua tokoh adat dan tokoh agama di Kabupaten Keerom bisa terdata secara digital.

“Saya juga berharap tokoh adat dan tokoh agama terus bersama dan bersinergi menjadi mitra penting pemerintah. Tanpa adat dan agama pemerintah tidak bisa berjalan sendiri menyelesaikan banyak persoalan dan tantangan, karena pembangunan di Papua tidak bisa terlepas dari peran adat dan agama,” pungkasnya. (@mr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *