Berita

Hadiri Pertemuan Bilateral BLOM di PNG, Bupati Keerom Sampaikan Isu-Isu Strategis Perbatasan

148
×

Hadiri Pertemuan Bilateral BLOM di PNG, Bupati Keerom Sampaikan Isu-Isu Strategis Perbatasan

Sebarkan artikel ini

 

Journal Newa. Id – Bupati Keerom, Piter Gusbager menghadiri pertemuan bilateral rutin Border Liaison Officer Meeting (BLOM) Republik Indonesia dan Papua Nugini yang berlangsung pada 3-5 November 2025 di Wewak, Papua Nugini.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Diketahui, Border Liaison Officers Meeting (BLOM) merupakan pertemuan berkala antara Republik Indonesia dan Papua Nugini untuk membahas isu-isu perbatasan antar kedua negara.

Dalam kesempatannya, Bupati Piter Gusbager mengatakan dalam pertemuan ini kedua negara sahabat akan menyamakan pikiran dan isu-isu penting perbatasan.

“Kita tahu saat ini tantangan bangsa Papua Nugini maupun kami di Republik Indonesia sangatlah beragam dan dinamik, untuk itu doa dan dukungan masyarakat dari Indonesia dan negara pasifik sangat penting kita jalin terus,” terangnya, pada Senin (3/11).

Sebutnya, selain memupuk rasa kebersamaan dan persaudaraan, kita juga saling percaya dan saling menghargai.

“Secara khusus kami dari Kabupaten Keerom yang merupakan wilayah perbatasan terdapat banya isu-isu penting llegal entry misalnya perdagangan gelap dan penyelundupan narkoba dan lain-lain,” ujarnya.

Tidak kalah penting adalah mendorong pembangunan Pos Lintas Batas Negara di Distrik Waris.

“Pembangunan PLBN di Distrik Waris sudah masuk dalam draf nasional, harapan dapat menjadi perhatian khusus bapak Presiden Prabowo Subianto agar Kabupaten Keerom yang sudah diusulkan beberapa tahun lalu segera memiliki PLBN dapat terwujud,” pungkasnya.

Bupati Keerom Piter Gusbager menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Konsulat Jendral RI di PNG, Gubernur Papua dan Badan Pengelola Perbatasan dan Kerjasama Provinsi Papua atas dukungan dalam kegiatan tersebut. (Red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *