Berita

Kabupaten Cirebon Kenalkan Pendidikan Inklusif Disabilitas Lewat Gelaran Festival Olaraga dan Seni Inklusif

38
×

Kabupaten Cirebon Kenalkan Pendidikan Inklusif Disabilitas Lewat Gelaran Festival Olaraga dan Seni Inklusif

Sebarkan artikel ini

 

Journal news.id.KABUPATEN CIREBON — Teriakan sorak-sorai penyemangat dan keceriaan terdengar dari pinggir lapangan sekolah, Sabtu (27/9/2025), saat siswa-siswi SD Negeri 3 Tegalwangi, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon sedang melaksanakan olahraga dan permainan yang menjadi bagian dari acara ‘Festival Olahraga dan Seni Inklusif’.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Festival Olahraga dan Seni Inklusif ini merupakan salah satu program dukungan dan bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Cirebon terhadap implementasi penyelenggaraan pendidikan inklusif di wilayahnya.

Kegiatan ini merupakan sinergi dan kolaborasi antara Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Kementerian Agama Kabupaten Cirebon, Yayasan Wahana Inklusif Indonesia (YWII), serta didukung penuh oleh INOVASI yang diselenggarakan di enam sekolah dasar dan dua madrasah di Kabupaten Cirebon dari tanggal 20 hingga 30 September 2025.

Adapun sekolah dan madrasah tersebut adalah SDN 1 Weru Kidul, SDN 1 Weru Kidul, SDN 1 Trusmi Kulon, SDN 2 Kenanga, SDN 3 Tegalwangi, SDN 1 Cikulak Kidul, MIN 1 Cirebon dan MIN 9 Cirebon.

Kabupaten Cirebon bersama dengan Yayasan Wahana Inklusif Indonesia (YWII) saat ini tengah berupaya untuk terus memperkuat penyelenggaraan Pendidikan Inklusif untuk dapat memberikan kesempatan yang setara pada semua anak dari berbagai keragaman, termasuk anak penyandang disabilitas agar dapat bersekolah di sekolah umum.

Langkah penguatan ini antara lain dilakukan melalui pelaksanaan SK Bupati Nomor 800.1.11.1/Kep.506-Disdik/2024 tentang pembentukan Unit Layanan Disabilitas (ULD) Bidang Pendidikan, pendataan peserta didik penyandang disabilitas menggunakan aplikasi Profil Belajar Siswa (PBS), pelatihan guru, serta kampanye Pendidikan Inklusif.

Koordinator Proyek Yayasan Wahana Inklusif Indonesia, Nunu Nurdyana, menyampaikan bahwa di samping untuk menyosialisasikan pendidikan inklusif, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk membangun persahabatan dan kerja sama antara peserta didik nondisabilitas dan peserta didik penyandang disablitas yang saat ini sudah ada di sekolah dan madrasah.

”Kami berharap agar anak-anak kita semakin mengenal teman-teman mereka yang disabilitas, demikian juga sebaliknya, sehingga lingkungan belajar yang inklusif itu bisa terus terbangun dan jadi budaya di sekolah dan madrasah,” ungkap Nunu.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Ronianto, menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Cirebon berkomitmen untuk terus menguatkan penyelenggaraan Pendidikan Inklusif agar lebih banyak lagi ruang bagi anak penyandang disabilitas untuk mendapatkan pendidikan selain di sekolah khusus.

Pada kegiatan Festival Olahraga dan Seni Inklusif di SDN 3 Tegalwangi ini, ditampilkan olahraga dan permainan yang dimainkan secara bersama-sama antara peserta didik penyandang disabilitas dan nondisabilitas, seperti permainan benteng, lompat tali, engklek, lempar bola dan gobak sodor.

Para guru berupaya mengadaptasi permainan agar tidak ada rintangan yang berarti pada peserta didik penyandang disabilitas untuk terlibat secara penuh.

Turut pula mengisi kegiatan tersebut perwakilan dari Forum Komunikasi Difabilitas Cirebon (FKDC) dan Oemah Cirebon Inklusif (OCI) yang mengenalkan pada peserta didik tentang siapa penyandang disabilitas dalam bahasa yang mudah dimengerti oleh mereka.

Sana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *