JOURNAL NEWS | Kepala Puskesmas Kademangan, Kecamatan Mande, E. Hanny Windialaras menghimbau kepada warga di wilayah kerjanya agar tidak membiarakan adanya genagan air baik di dalam maupun di luar rumah.
Pernyataan itu ia sampaikan mengingat saat ini cuaca telah memasuki musim penghujan di mana air menggenang dapat menjadi sarang nyamuk untuk bertelur.
” saya sebagai Kepala Puskesmas Kademangan menghimbau kepada seluruh masyarakat kususnya yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kademangan untuk selalu membersihkan lingkungan nya, baik di dalam rumah maupun di luar rumah supaya tidak ada tempat tempat yang bisa dijadikan perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegyti,” kata E Hanny, kepada wartawan, Jumat, (17/11/23).
Hanny menuturkan bahwa pihaknya juga telah mengadakan edukasi di setiap desa untuk mengantisipasi hal tidak diinginkan.
” Namun dari puskesmas untuk mengantisipasi ini kita ada edukasi mengenai DBD ( Demam Berdarah Dengue ) ke setiap desa,” tuturnya.
Disinggung mengenai Fogging atau pengasapan, Hanny menjelaskan jika mengantisipasi terjadinya kasus DBD tidak cukup melakukan fogging, mengingat fogging hanya membunuh nyamuk dewasa dan tidak dapat memusnahkan telur atau jentik nyamuk. Maka dari itu dirinya menyerukan kepada warga agar tidak membiarkan adanya genangan air yang dapat digunakan nyamuk untuk berkembangbiak.
” misalnya ada kejadian DBD dimasyarakat nanti masyarakat bisa mengirimkan bukti pemeriksaan DBDnya dari rumah sakit ke Puskesmas dan Puskesmas akan melakukan Surveilans. Kalo memang terbukti di sepuluh rumah di sekitar pasien tersebut ada jentik nyamuk biasanya kita melakukan fogging dengan berkoordinasi bersama dinas kesehatan karena kita belum punya alat poging nyaitu sendiri. Jadi kita daftar ke dinas kesehatan kalo kebetulan sedang kosong ( tidak ada jadwal fogging di tempat lain ) biasanya kita langsung turun dari dinas kesehatan itu ke desa,” terang Hanny.
Sementara bagi masyarakat yang ingin melakukan foging sendiri atau mandiri. Masyarakat diminta untuk berkoordinasi dengan pihak Puskesmas.
” Untuk foging mandiri biasanya tidak semua orang punya yah alat nya tapi boleh kalo misalkan mau mengadakan fogging mandiri asal nanti bisa bekerja sama dengan dinas kesehatan untuk melihat bahan bahan yang dipakai untuk foging itu sendiri, karena kita ada standarnya jangan sampai itu membahayakan masyarakat sekitar untuk bahannya bisa berkoordinasi dengan kami. Dan sebenarnya kami sudah menghimbau kesetiap desa untuk memiliki alat poging supaya jika ada kejaidan tidak jauh kordinasinya ke dinas kesehatan karena dinas kesehatan itu dipakai sekabupaten jadi suka agak lama kalo memang di musim penghujan seperti jni,” katanya menjelaskan.
E. Hanny juga berpesan jika ada warga yang mengalami demam dan ditemukan ciri ciri seperti DBD, ia meminta agar langsung membawanya ke puskesmas.
” ciri – cirinya demam dan ada bintik bintik merah di kulit, saran saya jika ditemukan seperti itu langsung bawa ke puskesmas,” tutupnya.