Cianjur, Pemerintahan Kecamatan Mande bekerja sama dengan unsur terkait melakukan gerakan pembersihan lingkungan atau melaksanakan Program Jumat Cari dan Musnahkan Jentik ( Jumat Cantik ) yang terpusat di Kampung Cidamar, Desa Bobojong, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, (3/524).
Hal tersebut dilakukan dalam rangka upaya pencegahan penyebaran penyakit atau wabah demam berdarah dengue.
” Pada hari ini kita telah melaksanakan gerakan pembersihan lingkungan yang dihadir oleh semua OPD Puskesmas dan Desa. Nah ini merupakan salah satu kegiatan rutin yang kita laksanakan,” kata Camat Mande, H. Epi Rusmana.
Namun Camat Epi menyebutkan bahwa untuk kegiatan pembersihan sarang nyamuk di jumat tersebut, dipusatkan di Kampung Cidamar. Mengingat kampung tersebut rawan penyebaran wabah DBD.
” Kita pusatkan di kampung Cidamar karena di sini rawan terjangkit DBD atau Demam Berdarah, sehingga kita memberikan arahan kepada warga masyarakat tentang pentingnya kebersihan karena salah satu sumber DBD itu adalah lingkungan seperti genangan air. Maka dari itu kami mengantisipasi dan memberikan himbauan agar membersihkan minimal dilingkungannya masing masing,” ujarnya.
Selain itu, sambung Epi, pihaknya juga membagikan obat Abate sebagai upaya pemberantasan jentik nyamuk yang dihawatirkan nantinya akan menyebabkan wabah dbd.
” Kami juga memberikan obat Abate sekaligus memberikan pengarahan cara penggunaan abate itu sendiri,” ungkapnya.
Epi menyebutkan bahwa kasus DBD di Wilayah Puskesmas Kademnagan Kecamatan Mande saat ini berjumlah kurang lebih 29 kasus.
“Untuk data yang ada, kasus DBD di Wilayah Kecamatan Mande ada kurang lebih 29 kasus DBD namun tidak ada korban jiwa karena langsung diatasi,” pungkasnya.
Diwaktu yang sama, Kepala Puskesmas Kademangan, E Hany Windyalaras, membenarkan jika jumah DBD di wilayah kesehatan PKM Kademangan berjumlah 29 kasus.
” Iya, di Wilayah saya yaitu PKM Kademangan yang membawahi 5 Desa tercatat sampai bulan April tercatat sudah 29 kasus DBD. Tetapi alhamdulilah tidak ada korban yang meninggal,” tuturnya.
Hanny menghimbau agar membawa anak ataupun kerabat saudara yang terjangkit DBD sesegera mungkin ke Bidan atau Puskesmas terdekat.
” Kalo misalnya terjangkit DBD ya langsung lapor ke petugas kesehatan karena kalo misalnya DBD dibiarkan itu bisa merenggut nyawa,” tegasnya.
Hanny juga menjelaskan Ciri Ciri umum apabila terjangkit DBD, seperti Demam, kemudian ada ruam merah di luar, kemudian ada pegal pegal di otot atau sendi dan itu harus segera dilaporkan ke petugas kesehatan.
” Kalo poging itu dari dinas kesehatan ada prosedurnya misalnya ada kasus DBD dilaporkan ke Puskesmas, kemudian puskesmas langsung turun untuk melanjutkan penyelidikan PE kalo misal ditemukan jentik disekitar rumah pasien baru kita langsung mengusulkan poging ke dinas kesehatan,” terangnya.
Hanny juga berpesan agar masyarakat selalu menjaga kebersihan lingkungan. Minimal lingkungannya sendiri.
” Untuk warga masyarakat sebetulnya kan DBD itu bersumber dari nyamuk Aedes aegypti dan dia bersarang di air bersih yang tergenang makanya kita tidak boleh membiarkan ada penampungan air bersih yang tergenang karena itu bisa menjadikan nyamuk untuk bersarang ( bertelur ) sehingga perlu dilakukam 3 m, Menguras, munutup penampungan air dan mengubur barang bekas sehingga tidak menjadi tempat genangan air,” tutupnya menjelaskan.