Daerah

Simak!! Apa Saja Empat Program Rencana Kerja Puskesmas Kademangan di Tahun 2023

297
×

Simak!! Apa Saja Empat Program Rencana Kerja Puskesmas Kademangan di Tahun 2023

Sebarkan artikel ini

Cianjur, Para Petugas Tenaga Kesehatan ( Nakes ) Puskesmas Kademangan melaksanakan kegiatan Lokakarya Mini ( Lokmin ) di Aula Puskesmas Kademangan, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis, (2/3).

Kegiatan lokmin tersebut dilaksanakan dalam rangka pembahasan rencana kerja atau kegiatan di tahun 2023.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Pada kesempatan itu, hadir para OPD, Kepala Desa, PKK, Kader, Ormas, serta para tokoh masyarakat di wilayah kesehatan puskesmas kademnagan.

Menurut keterangan Kepala Puskesmas Kademangan, E Hanny Windilaras, mengatakan, bahwa pada kegiatan tersebut ada empat poin yang dibahas dalam perencanaan kegiatan di tahun 2023.

” ada empat (4 ) poin yang pertama itu adalah konvergensi penanganan kasus stunting di Kecamatan mande khususnya di wilayah kerja puskesmas Kademangan, kemudian yang kedua peningkatan koordinasi lintas sektor untuk peningkatan pelayanan kesehatan kepada anak usia pendidikan dasar atau SD, kemudian yang ketiga kita mendukung adanya inovasi Mama papa dari Puskesmas Kademangan yaitu masyarakat mandiri pilah sampah. Jadi insyaallah nanti ke depannya kita akan membuat satu tim kemudian akan ada pembinaan kepada salah satu wilayah yang menjadi percontohan di mana nanti di sana akan diterapkan setiap rumah tangga itu untuk memilah sampah, baik sampah organik, ya yang plastik dipisahkan dengan yang kertas dengan yang sampah busuk karena di sampah-sampah tersebut ternyata itu bernilai rupiah yang kedepannya bisa menjadi sumber penghasilan keluarga, kemudian ke empat peningkatan pelayanan kesehatan kepada calon pengantin (catin) untuk mencegah pernikahan dini, jadi untuk catin ini kita akan mensosialisasikannya mulai dari pranikah dari usia SMP sama SMA dan akan bekerjasama dengan KUA serta Dinas Pendidikan,” tururnya menjelaskan.

Selain itu Hanny juga berpesan kepada warga agar dapat menjaga kebersihan lingkungan terutama pada musim hujan seperti ini, hal tersebut dikagsudkan untuk meminimalisir terjadinya DBD.

” untuk masyarakat ini juga salah satu permasalahan ya, di musim hujan yang kaitannya dengan penyakit DBD. Jadi kemarin sudah ada kasus lagi sebetulnya di Kademangan hanya saja kasusnya memang baru satu setelah dilakukan survei memang ada jentik nyamuk dan ada beberapa orang kalau tidak salah anak yang panas kemudian kita bersurat ke Dinas Kesehatan namun ada syarat untuk melakukan fogging dari dinas kesehatan,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa Sebelum fogging, masyarakat harus melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk, (PSN).

” jadi memang pemberantasan nyamuk ini kan harus komprehensif kalau Pugging itu kan membunuh nyamuk dewasa, agar semua nyamuk hingga ke jentik nyamuk mati kita harus melakukan PSN 3M ( membersihkan menutup pengubur ) jadi harus dari dua sisi itu, kalau sekarang kita hanya melakukan pugging tanpa 3 m itu yang terbunuh hanya nyamuk dewasa dan telur nyamuk tetap akan menjadi nyamuk dewasa,” jelasnya.

Hanny berpesan, karena jika fugging dilakukan oleh tenaga Kesehatan tidak akan ke Cover, maka setiap kepala desa harus memiliki alat fugging sendiri, namun harus sesuai dengan ketentuan atau petunjuk dari tim kesehatan.

” bahwa Untuk fugging sendiri jika dilakukan oleh Dinas Kesehatan itu tidak akan ke cover, jadi saya berpesan agar kepala desa memiliki alat fuging, namun sebelum melakukan fugging desa harus berkoordinasi dengan puskesmas untuk diberikan pengarahan serta penjelasan mengenai obat yang digunakan,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *