Cianjur, Satuan tugas (Satgas) Citarum Harum Sektor 12 melaksanakan infeksi mendadak (Sidak) terhadap 4 (Empat ) Perusahaan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa, (17/1/23).
Sidak dilakukan Satgas Citarum Harum dalam rangka melaksanakan Peraruran Presiden (PerPres) nomor 15 tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.
Pada kesempatan itu Satgas Citarum Harum memebrikan masukan terhadap perusahaan agar memaksimalkan pengolahan limbahnya.
“Kegiatan sidak ke pabrik yang berkaitan dengan IPAL merupakan kegiatan rutin pengawasan dari Sektor 12 untuk mengecek sejauh mana IPAL yang dilaksanakan oleh pabrik tersebut, sehingga air yang dibuang ke aliran sungai sudah memenuhi baku mutu air,” kata Dansektor 12 Citarum Harum, Kolonel Kav. Bokiyar, Selasa, (17/1/23).
Dansektor mengatakan bahwa pabrik atau perusahaan yang ada harus bersinergi dan ikut andil dalam menyukseskan Program Citarum Harum.
” Pabrik juga harus ikut bertanggung jawab untuk melestarikan lingkungan dengan tidak membuang air limbah yang belum diolah,” uajarnya.
Dansektor menyebutkan bahwa dari hasil sidak yang dilakukan memang ada beberapa Perusahaan yang harus memaksimalkan sistem pengolahaannya.
” Dari sidak terhadap bebarapa pabrik tadi untuk PT Pou Yuen dan PT Aurora IPAL nya sudah bagus, baku mutu air nya sudah sesuai. Namun untuk PT Fasik Indonesia dan PT BRP masih kurang sehingga perlu perbaikan,” imbuhnya.
Terpisah, Pihak perusahaan PT Aurora, Julkarnaen saat dimintai tanggapan terkait program Citarum Harum mengatakam bahwa dirinya sangat apresiasi dan mendukung penuh Program Citarum Harum.
” Saya dari PT Aurora sangat Apresiasi dengan kunjungan satgas Citarum Harum demi kebersihan lingkungan terutama untuk lingkungan kabupaten Cianjur,” katanya.
Sementara untuk mendapatkan sosialisasi yang lebih terarah PT Aurora akan melakukan Koordinasi dengan perusahaan lain yang ada di kabupaten.
Julkarnaen juga berarap dengan adanya program Citarum Harum lingkungan dapat menjadi lebih bersih.
” harapannya dengan Citatum Harum lingkungan semakin baik, tidak ada limbah cair yang langsung keluar,” harapnya.
Hal yang sama disampaikan pihak PT Fasik Indonesia, Sely, ia mengatakan bahwa dengan adanya Satgas Citarum Harum, perusahaan merasa lebih diperhatikan dan lebih mengetahui aturan yang ada.
“Kita merasa lebih diperhatikan, jadi kami bisa mengevaluasi dan memperbaiki apa yang menjadi kekurangan kita,” katanya.
Sely menegaskan bahwa pihaknya akan melaksanakan apa yang menjadi masukan dari Satgas Citarum Harum.
” Iya seperti apa yang belum kita laksanakan kita akan melaksanakannya,” tuturnya.