Daerah

Program Dosen Pulang Kampung IPB Perkenalkan Inovasi Pupuk Organik Biohara Plus

77
×

Program Dosen Pulang Kampung IPB Perkenalkan Inovasi Pupuk Organik Biohara Plus

Sebarkan artikel ini

 

Cianjur || Program Dosen Pulang Kampung Institut Pertanian Bogor (IPB) perkenalkan inovasi pupuk organik Biohara Plus kepada kelompok tani di Desa Bobojong, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, (17/07/25).

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Produk pupuk organik yang telah memiliki ijin edar dari kementrian itu dikatakan tim dosen pulang kampung mampu mempercepat masa panen serta meningkatkan hasil pertanian secara signifikan.

“Kami membawa dua inovasi utama, yaitu pupuk organik cair dan pestisida nabati. Selain itu, kami juga memperkenalkan pengembangan pakan ternak dari limbah kulit kopi,” tutur ketua tim, Prof. Dr. Elis Nina Herliyana, M.Si kepada wartawan.

Dalam pelatihan yang akan dilaksanakan, bahan-bahan pembuatan pupuk organik akan diambil dari limbah rumah tangga, seperti sampah dapur. “Bahan-bahan itu akan dicacah, difermentasi dalam drum menggunakan Biohara Plus sebagai starter. Kami akan membuat pupuk organik cair dan kompos padat yang mudah diterapkan oleh petani dengan biaya rendah,” terangnya.

Ia menambahkan bahwa meskipun reaksi pupuk organik mungkin tidak secepat pupuk kimia, manfaat jangka panjangnya sangat besar, termasuk pengendalian hama yang lebih alami.

“Biohara Plus mengandung pestisida nabati yang bekerja bukan dengan membunuh, tetapi mengusir hama melalui zat yang bersifat repelen. Jadi hama enggan mendekat,” tuturnya.

Selain sebagai pupuk, Biohara Plus juga berfungsi sebagai bio-dekomposer yang membantu memperbaiki struktur dan kesuburan tanah. “Kandungan nutrisi makro dan mikro dalam pupuk ini mendukung pertumbuhan tanaman, mencegah dan mengobati serangan hama dan penyakit, serta memperbaiki kondisi tanah. Manfaatnya sedang terus diteliti oleh mahasiswa,” imbuh Elis.

Lebih lanjut, Elis menjelaskan bahwa hasil panen menggunakan Biohara Plus terbukti lebih cepat dan berkualitas. “Panen bisa lebih awal satu minggu hingga sepuluh hari, dan hasil gabah bisa langsung digiling tanpa harus dikeringkan terlebih dahulu. Ini tentu sangat menguntungkan,” katanya.

Produk ini sudah dipasarkan dan saat ini dalam proses perpanjangan izin edar. “Izin edarnya sudah dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian, bahkan didukung langsung oleh Pak Menteri. Salah satu petani mitra kami, Pak Rahmat, mencatat hasil panen meningkat dari 2 ton per hektar menjadi 6,1 ton, bahkan naik lagi menjadi 6,5 ton per hektar di musim berikutnya,” jelasnya.

Tak hanya untuk padi, pupuk ini juga cocok untuk komoditas lain seperti cabai, tanaman hortikultura, perkebunan, dan kehutanan. “Kami juga menyiapkan panduan lengkap dosis dan metode aplikasi untuk berbagai tanaman. Saat ini kami bekerja sama dengan kelompok tani, mahasiswa KKN, pemerintah kecamatan, Dinas Pertanian Cianjur, serta Universitas Gunadarma melalui program Teknopark,” pungkas Elis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *