Berita

Petani Sawit Sambut Gembira Keberlanjutan Program Replanting Sawit Keerom

169
×

Petani Sawit Sambut Gembira Keberlanjutan Program Replanting Sawit Keerom

Sebarkan artikel ini

 

Journal News.id // Dalam rangka pembangunan ekonomi berkelanjutan, dilaksanakan pertemuan tatap muka bersama membahas tindak lanjut program sawit rakyat (PSR), pada Selasa (19/11/24), bertempat di lapangan sepak bola kompleks PTPN II Arso, Tami, Workwana.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Kegiatan dihadiri tokoh adat Yimnawaigir, tokoh agama, tokoh perempuan, tokoh pemuda, petani sawit PIR (Perkebunan Inti Rakyat) I-V dan lainnya.

Petani sawit mitra eks PTPN II Arso, menyambut gembira keberlanjutan program peremajaan sawit rakyat tersebut.

Ketua Dewan Pembina Masyarakat Adat Yimnawaigir Piter Gusbager meyampaikan apresiasinya kepada seluruh masyarakat adat yang telah mendukung keberlanjutan program PSR.

“Saya percaya masyarakat adat Arso akan terus memberikan dukungan kepada pemerintah daerah di semua aspek pembangunan, bukan hanya pada hari ini, tetapi jauh sebelum itu utamanya dalam mendukung perkebunan sawit di wilayah ini,” katanya.

Dikatakannya, dalam pertemuan ini telah dsepakati untuk tetap melanjutkan program replanting sawit yang telah dii mulai sejak tahun 2019.

“Disini kami bersepakat bahwa peremajaan sawit dilanjutkan. Sejak saya Wakil Bupati Keerom di awal tahun 2020 telah membuka lahan seluas 800 ha untuk dilakukan replanting.

“Namun karena pengelolaan anggaran yang salah oleh pihak koperasi Ingkawa pimpinan ibu Mudrika cs, kegiatan ini macet dan terbengkalai sehingga dana BPDPKS yang dikelola tidak bisa dipertanggung jawabkan dan saat ini sedang dalam penyelidikan polisi,” bebernya.

Untuk itu, Pemda Keerom akan mengambil alih program PSR, tahun depan sudah di anggarkan biaya pembibitan beserta pembukaan lahan kelapa sawit mulai Pir I sampai Pir V Wambes.

“Pemerintah juga telah melakukan komunikasi dengan beberapa pihak termasuk investor untuk membangun kembali pengoperasian pabrik kelapa sawit di Workwana,” ujarnya.

Dirinyapun menghimbau masyarakat untuk mendukung pemerintah dan mengapresiasi keberpihakan masyarakat adat Yimnawaigir.

“Karena tanpa dukungan adat proses ini tidak akan berjalan, maka kita semua harus bersatu agar progam ini bisa dilaksanakan mulai tahun depan,” pungkasnya.

Sementara itu, anggota DPRD Leo Abar yang juga pemilik hak ulayat kampung Wambes menyambut baik dukungan Bupati Keerom bagi petani sawit.

“Permasalahan sawit Keerom tidak bisa diselesaikan oleh orang luar, dalam arti memang harus di dukung tokoh- tokoh adat itu sendiri agar dapat merangkul semua elemen salah satunya adalah bapak Piter Gusbager,” ungkapnya.

Lanjut Leo berharap semua pihak harus mendukung apa yang telah di prakarsai Bapak Bupati Keerom Piter Gusbager.

“Saya pikir hari ini masyarakat harus melihat kepada proses selanjutnya, apa yang sudah dilakukan bapak Bupati mendorong masuknya program pemerintah pusat di Kabupaten Keerom. Program ketahanan pangan nasional untuk peningkatan ekonomi rakyat di bidang pertanian komoditas jagung dan kelap sawit,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *