Jurnal News.id // Dalam menanggulangi bencana diperlukannya partisipasi masyarakat agar dapat mengantisipasi keadaan ketika akan terjadinya bencana serta mengetahui tindakan apa saja yang harus dilakukan pada saat terjadi bencana dan pasca bencana.
Bertempat di Aula Bapelitbangda, Arso, Jumat (1/9/23) Pemerintah Kabupaten Keerom melalui BPBD mengadakan Sosialisasi Pengurangan Resiko Bencana (PRB) Bagi Tokoh Masyarakat Dan Pokmas se-Kabupaten Keerom.
Bupati Keerom Piter Gusbager, S.Hut, MUP dalam hal ini diwakili Sekretaris Daerah Trisiswanda Indra N, S.PT usai membuka secara resmi kegiatan tersebut mengutarakan apresiasinya dan menyambut baik kegiatan sosialisi PRB di Kabupaten Keerom.
“Kegiatan ini sebuah langkah positif bagi kita untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan mengenai kebencanaan, sehingga akan tercipta kerjasaa dan kordinasi semua pemangku kepentingan penanggulangan bencana daerah,” ujarnya.
Dikatakannya, kebersamaan, kerjasama dan persatuan semua pemangku kepentingan dapat menumbuhkan kepekaan dalam menghadapi berbagai keadaaan lingkungan.
“Sebagaimana kita maklumi bersama bahwa penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab bersama dalam hal ini peran pemerintah meliputi tiga aspek diantaranya pada saat sebelum terjadi bencana dengan melakukan pencegahan, mitigasi dan kesiap siagaan,” terangnya.
Sambungnya, kedua pada saat terjadi bencana dengan melakukan tanggap darurat dan terakhir pada saat sesudah terjadi bencana dengan melakukan pemulihan (Rehabilitasi dan rekonstruksi).
Lanjut Sekda mengatakan bahwa Kabupaten Keerom memiliki letak geografis yang sangat strategis namun rawan terhadap ancaman bencana alam.
Untuk itu ia menegaskan adanya pembangunan bidang kebencanaan yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan Kabupaten Keerom secara tepat dan memadai.
“Hal ini sejalan dengan kebijakan pembangunan daerah Kabupaten Keerom yaitu membangun dari kampung. Semoga kedepan proses penanggulangan resiko bencana dapat dilakukan secara terpadu, terkordinasi, dan tepat sasaran,” pungksnya.
(@mr)