Ragam

Pembangunan pendopo buyut di Desa Galagamba oleh masyarakat setempat secara gotong royong.

89
×

Pembangunan pendopo buyut di Desa Galagamba oleh masyarakat setempat secara gotong royong.

Sebarkan artikel ini

Cirebon/journalNews
Warisan budaya merupakan warisan yang bersifat abstrak (seperti konsep dan teknologi) di era modernisasi telah mengubah kehidupan bermasyarakat, bahkan ada pendapat bahwa modernisasi itu adalah suatu tradisi bagi masyarakat pada masa sekarang ini.

Warisan budaya jika tidak mendapatkan perhatian serius dari seluruh elemen masyarakat maupun pemerintah, maka eksistensinya akan mengalami ketertinggalan bahkan akan mengarah pada hilangnya budaya tersebut.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Maka dalam hal ini saya sebagai toko masyarakat mengharapkan agar budaya gotong royong (saling membantu) atau pun kekompakan yang mengarah kepada tujuan positif mohon di jaga demi kelangsungan hidup dalam bermasyarakat. “Ujar Suarta sebagai TOMAS (toko masyarakat) sabtu 5/1/2022

Seperti yang baru beberapa bulan lalu kita juga baru menyelesaikan pembuatan gapura di perbatasan desa tepatnya di gang bale agung/ bale gede di blok 1 RT 01 RW 01 Desa Galagamba Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon Jawa barat.
Dan saat ini kita juga sedang memperbaiki pendopo/rumah buyut yang ada di TPU (tempat pemakaman umum) yang umum di sebut buyut Ki gede tanah dan Ki raga sawangan secara swadaya “Tambahnya

hal senada di sampaikan oleh salah satu warga setempat “Sunadi (49) Modernisasi melahirkan corak kehidupan yang sangat kompleks, hal ini seharusnya jangan sampai membuat Bangsa Indonesia kehilangan kepribadiannya sebagai bangsa yang kaya akan unsur budaya. Dalam membangun karakter bangsa kita perlu meningkatkan dan menyadari adanya nilai-nilai kearifan lokal.

Yakni budaya gotong royong, yang sejak dulu dikenal masyarakat sebagai sarana untuk bekerja sama dan tolong menolong antar anggota masyarakat dalam menyelesaikan kepentingan bersama yang didasarkan pada solidaritas sosial.”Ujarnya

Sungguh disayangkan bila gotong royong sebagai nilai budaya masyarakat dan kearifan lokal dilupakan dalam kehidupan bermasyarakat. “Tutupnya.

A, Suhendra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *