Sentani (JournalNews.id) – Perseteruan di beberapa grup WA dan media sosial terkait peryataan Pdt. Joop Suebu hingga menjadi trending topik, bahkan dibahas oleh semua orang, akhirnya menjurus kepada Masyarakat Suku Sentani dengan Masyarakat Adat Tanah Merah hingga berimbas kepada seluruh masyarakat yang ada di Kabupaten Jayapura.
Menyikapi polemik ini, Tokoh Masyarakat Adat di Kabupaten Jayapura, Ondofolo Kampung Sereh Ondofolo Yanto Khomlay Eluay akhirnya menfasilitasi pertemuan kedua pihak yang berseteru, untuk diselesaikan dengan cepat agar tidak berkembang lebih luas.
Pertemuan mediasi ini berlangsung di Helebhey Obhe Kampung Sereh, Sentani (24/12) sore.
“Kita melakukan upaya-upaya supaya persoalan ini selesai, tidak sampai berkembang. Kita tidak bicara lagi tentang sebab musabab persoalan ini, tapi hari ini kita duduk bersama untuk menyelesaikan persoalan ini, agar persoalan ini selesai dan kita saling memafkan,” ujar Ondofolo Yanto Eluay, Sabtu (24/12) petang.
Sehingga menjelang Hari Raya Natal, kata Ondofolo Eluay, semua umat Kristen di Kabupaten Jayapura yang akan merayakan Natal, kelahiran Sang Raja Damai dan penebus dosa bisa beribadah secara damai.
“Tujuan pertemuan ini kami undang semua pihak, baik Pdt. Joop Suebu juga Ondofolo di Sentani, pemuda-pemuda dari Sentani dan Tanah Merah juga untuk kita selesaikan persoalan ini,” tambahnya.
Sebagai Ondofolo, Yanto Eluay memberi apresiasi kepada Kapolres Jayapura yang berkomitmen mengangkat wibawa serta martabat dari pada ondofolo atau ondoafi, tokoh adat, dan pemimpin masyarakat hukum adat di Kabupaten Jayapura.
“Komitmen Kapolres memberi ruang kapada pemimpin masyarakat adat supaya berperan menyelesaikan persoalan yang terjadi di dalam masyarakat adat. Oleh karena itu, Kapolres menyarankan persoalan-persoalan yang berkembang, baik di media sosial dan lain sebagaianya, kita cepat selesaikan di obhe masing-masing,” ungkap ondofolo yang akrab disapa Ondo Yanto ini.
Atas dasar itulah, Ondo Yanto berperan mengambil inisiatif mempertemukan pihak-pihak yang saling menanggapi pernyataan dari Pdt. Joop Suebu.
“Selaku pihak yang menginisiasi pertemuan ini kami sudah menyatakan sikap bahwa, masyarakat adat Suku Sentani sebagai bagian yang tidak terpisahkan daripada saudara Joop Suebu, kami menyatakan persoalan ini selesai, sudah ada permohonan maaf oleh yang bersangkutan dan juga kita semua yang hadir disini, kami mohon diampuni dan dimaafkan,” harapnya.
lebih lanjut dikatakan, sebagai Keluarga Besar Masyarakat Adat Kabupaten Jayapura sudah seharusnya kita sama-sama berjiwa besar menghadapi persoalan-persoalan seperti ini.
“Pada kesempatan ini saya sampaikan kepada semua pihak, jika ada oknum yang mempunyai kepentingan dengan persoalan ini, yang membesar-besarkan persoalan ini, dengan tegas kami minta dihentikan. Jangan sampai persoalan ini berkambang dan terjadi konflik sesama kita,” pintanya.
Ondo Yanto menegaskan, dengan adanya pertemuan ini maka masalah telah selesai karena permohonan maaf yang sebesar-besarnya juga telah disampaikan dan tidak ada lagi pertemuan-pertemuan berikutnya.
“Sekali lagi, ini sudah selesai, karena permohonan maaf telah disampaikan langsung oleh saudara Joop Suebu, itu pernyataan sikap kami. Jadi kami menunggu tanggapan sikap saudara-saudara kita dari Tanah Merah, entah memaafkan atau melanjutkan, kita tunggu itu,” tegas Ondo Yanto.
Sementara, Kebesaran hati untuk meminta maaf juga disampaikan oleh John Maurits Suebu, selaku Ketua Aliansi Sentani Bersatu Sejahtera yang berbicara atas nama Masyarakat Sentani.
“Mewakili Masyarakat Sentani, dari Timur, Tengah, Barat, dan Selatan, saya menyampaikan permohonan dan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Tanah Merah atas kekhilafan dan kesalahan yang dilakukan oleh saudara kami Pdt. Joop Suebu,” kata Jhon Maurits Suebu.
Permintaan maaf juga disampaikan kepada semua mata publik yang telah melihat, membaca dan ikut menikmati dinamika dari pembahasan-pembahasan itu.
“Sebagai seorang manusia tentu kami menyadari jika memilki kekurangan dan keterbatasan, oleh sebab itu ucapkan terima kasih kepada Ondofolo Kampung Sereh Sentani, Ondofolo Yanto Eluay yang telah mengambil langkah yang sangat bagus bertepatan dengan hari ini (24/12) merupakan ibadah malam kudus dan ini adalah momen yang penting sekali untuk kita sama-sama bicarakan saling memaafkan,” ucapnya.
Sebelumnya Pdt. Joop Suebu secara ksatria di depan Ondofolo telah mengakui kesalahannya memberi komentar atas kejadian pada tanggal 18 Desember lalu, dan juga meminta maaf atas nama pribadi dan anak Suku Sentani.
“Kami sudah dengar Pdt. Joop Suebu sendiri sudah sampaikan (pemohonan maaf) oleh karena itu sekali lagi saya selaku Ketua Aliansi Sentani Bersatu Sejahtera, juga memohon maaf kepada semua pihak secara khusus saudara-saudara di Tanah Merah, dari Ondofolo sampai dengan masyarakat di Tanah Merah atas semua yang telah terjadi, Tuhan Memberkati,” pungkasnya. (RZR)