Cianjur || Sejumlah Panitia Hari Santri Nasional Kabupaten Cianjur merasa kecewa dengan adanya dugaan penolakan penggunaan Alun Alun Cianjur untuk perayaan hari Nasional tersebut.
Seperti yang diungkapkan Eva salah satu panitia pelaksana lapangan. Ia menyebutkan bahwa pengajuan sudah ditempuh sejak september lalu. Namun saat ini pihak pemerintah menolak kegiatan para santri diselenggarakan di Alun alun Cianjur. Padahal waktunya tinggal beberapa hari lagi.
” Sampai saat ini betul pak belum ada konfirmasi perijinan penggunaan alun alun, untuk kegiatan pekan raya hari santri yang biasanya dilaksanakan setiap tahun. Surat penolakan tertulis sebetulnya juga kami dari panitia tidak dapat pak, mungkin selanjutnya bisa lebih jelasnya informasi ke PCNU,” tuturnya, Jumat, (18/10/24).
Sementara untuk kegiatan HSN nasional tersebut, Eva mengatakan akan diselenggarakan pada 21 Oktober sampai dengan 17 November,” ungkapnya.
” Untuk pekan rayanya sendiri tanggal 21 sampai dengan 17 november pak,” imbuhnya.
Untuk upaya yang ditempuh, Eva mengatakan bahwa masih menjalin komunikasi.
“Komunikasi masih terus berlanjut pak. Tapi langsung PCNU nya yang koordinasi terkait perijinannya, saya pribadi panitia teknis di lapangannya,” katanya menjelaskan.
Eva menyebutkan untuk peralatan di area tersebut sudah ada beberapa yang terpasang diantaranya sudah saat ini yang telah terpasang di Lingkup Kemenag Pak,” ujarnya.
Bahkan, sambung Eva, beberapa spanduk di lingkungan lembaga masing masing juga sudah tercetak.
” Karena khawatir tidak jadi juga terkait perijinan jadi serba bingung pak,” resahnya.
Sehingga, lanjut Eva, untuk beberapa booth roder beberapa, kami tahan dulu karena khawatir ga jadi,” tambahnya.
Eva menuturkan jika dirinya masih merasa bimbang dan bingung untuk merespon rekan rekan yang akan mengabil booth.
” Saya sebagai panitia teknis masih bingung merespon rekan rekan yang mau ambil booth pak. Jadi saya menunggu kabar juga ini dari rekan PCNU terkait perijinan tempatnya,”tuturnya.
Bahkan, Flayer sudah tersebar semua. PJ masing masing lomba juga sudah banyak yang tanya dari peserta yang ingin mendaftar,” tambah Eva.
Apalagi, lanjutnya, Saya pribadi lebih kasian ke peserta yang sudah antusias pak,”tambah dia.
Eva mengungkapkan bahkan beberapa sudah berlatih untuk perlombaan.
” Untuk perijinan saya kurang begitu paham kenapa tidak ada ijin tempat alun alun,” tandasnya.
Eva menerangkan jika penolakan bukan pada perayaan hatinsantrinya. Namun pada penggunaan Alun alun yang biasanya digunakan untuk HSN tersebut.
” Iya tempat saja. Ini juga kami sedang cari alternatif tempat lain,” terangnya kepada media.
Namun. Eva juga kembali mengungkapkan jika penolakan belum berupa surat resmi.
” Tapi untuk dukungan pemda nya saya ga begitu paham. Karena blm ada surat resmi penolakannya, tapi surat ijin juga belum ada,” katanya mengungkapkan.
Diakhir wawancaranya, Eva kembali mengungkapkan kekecewaannya mengenai tidak diperbolehkannya perayaan HSN di Alun Alun Cianjur.
” Yang saya sesalkan kenapa surat sudah masuk dari september kalau memang tidak mengijinkan kenapa tidak disampaikan langsung saat itu juga. Jadi saya juga di panitia teknis tidak akan lanjut bantu kegiatan ini,” cetusnya kecewa.
Sementara ditanya untuk penolakan pengunaan Alun Alun, Eva tidak begitu memahaminya. Namun iya sempat mendengar bahwa akan ada renovasi atau perbaikan.
” Untuk alasan penolakan saya tidak dengar langsung bahasanya seperti apa khawatir ada keliru penyampaian. Akan tetapi kalo info info nya sedang ada renovasi atau mau renovasi,” ujarnya.
Ia berharap adanya evaluasi dan memperhatikan kegiatan HSN apalagi Cianjur merupakan kota santri.
” Evaluasi saja. Semoga Pemerintah memperhatikan kegiatan yang dapat mendorong terlaksananya kegiatan icon cianjur sebagai kota santri. Tapi kenapa kegiatan pekan raya hari santri tidak didukung secara tempat. Padahal kita ngadain kegiatan ini murni udunan. Golangin uang peserta tidak pake anggaran pemerintah. Cuman pinjem tempat saja,” tutupnya.
Terpisah, salah satu warga Cugenang, Sri saat ditanya rencana HSN batal digelar di Alun Alun, ia merasa kaget dan tidak menyangka, dikatakan Sri bahwa dirinya baru mengetahui jika HSN akan dipindahkan untuk acara kegiatannya.
” Saya malah baru tahu, setahu saya ya di sini di Alun Alun kan, biasanya di alun alun,” katanya.
Sri menyebutkan bahwa teman temannya juga sudah mengetahui bahwa HSN akan digelar di Alun Alun.
” Sama temen temen juga mereka tahunya acara di alun alun sih, ya harapannya kalo bisa di Alun alun ya di alun alun saja sih,” harapnya.
Sementara Asisten Daerah (Asda) II Setda Cianjur Budi Rahayu Toyib, saat dikonfirmasi mengenai pemindahan lokasi Hari Santri Nasional ( HSN ) mengatakan agar awak media menghubungi pihaknKepala Bagian Kesra. Hal itu dikatakannya karena HSN termasuk pada kegiatan PHBN.
“‘untuk Hari Santri Nasional, sebaiknya konfirmasi ke Kabag Kesra. karena masuk dalam PHBN,” terang Toyib, melalui sambungan Whatsap, Jumat (18/10/24).
Kendati dirinya mengarahkan agar awak media mengkonfirmasi Kabag Kesra. Namun Ia menjelaskan bahwa Peringatan HSN bukan ada penolakan melainkan ada pemindahan tempat. Mengingat saat ini alun alun tengah ada perbaikan.
” tentang penggunaan alun alun untuk kegiatan HSN bukan ada penolakan, tapi pada saat sekarang alun alun sedang dilakukan masa perbaikan oleh Disperkim sampai Desember,
karena kegiatannya di perubahan APBD,” terangnya.
Ia menyebutkan jika pemindahan atau lokasi HSN mendatang pihaknya telah memberikan saran agar dilaksanakan di lapang prawatasari joglo.
” agar HSN disarankan alternatif dipindah ke lapang prawatasari,” imbuhnya.
Budi menjelaskan jika perbaikan alun alun oleh Disperkim masuk dalam perubahan APBD. 2024 dan baru bisa dilaksanakan di pertengahan Oktober sampai Desember.
” disarankan dilaksanakan alternatifnya di lapangan prawatasari joglo, ” katanya iembali memastikan.
Sementara disinggung pengajuan oleh panitia yang dilayangkan sejak September lalu. Ia menyebutkan bahwa proses surat memerlukam waktu. Sehingga di Bulan Oktober baru dikomunikasikak dengan Perkim.
” proses surat biasanya memerlukan waktu, dan baru kita terima dibulan oktober kita komunikasikan dengan Disperkim sebagai unit teknis pengelola alun alun dan dari Disperkim menyampaikan ada kegiatan pemeliharaan alun alun mulai pertengahan oktober,” jelasnya.