JOURNALNEWS _ Vakumnya sikap politik PDI Perjuangan terkait Pilpres 2024 akhir-akhir ini, dibaca oleh sejumlah pihak, malah akan menimbulkan dampak serius bagi keberlangsungan trah Soekarno.
Bahkan, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri diramal bakal terpengaruh siasat pihak yang berkhianat kepada pemimpin.
“Sampai kini PDIP belum mendaklarasikan capresnya. Ini ada sinyalemen bahaya,” ujar Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie kepada journalnews.id, Rabu (9/3).
Ia menjelaskan, posisi PDIP sekarang ini seperti tersandera situasi dan kondisi perpolitikan Pilpres 2024 yang berkembang. Dimana, sudah terbentuk setidaknya 3 poros koalisi, yang masing-masingnya sudah punya bakal calon presiden (bacapres).
Sementara, PDIP yang memperoleh kursi terbanyak di parlemen dari hasil Pemilu Serentak 2024, dan mampu mengusung capres tanpa berkoalisi, justru punya figur bacapres yang tidak moncer elektabilitasnya, yaitu Ketua DPR RI Puan maharani.
Belum lagi, PDIP belakang terbelah karena ada ‘keinginan’ Presiden Joko Widodo mengusung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Padahal mantan Walikota Solo itu juga diusung dan didukung menjadi presiden sejak Pemilu 2014 hingga 2019 oleh partai banteng moncong putih.
Oleh karena itu, Jerry memandang ada upaya pemberedalan trah Presiden pertama RI Soekarno dengan menumbangkan kuasa PDIP.
“Maka, jika Puan Maharani tak dicapreskan di 2024, bisa saja Megawati takluk pada brutus berbayar. Karena saya lihat Mega dalam beberapa momen bisa goyah,” demikian Jerry menambahkan.
Selain Puan, satu nama yang bisa saingi Anies cuma Rizal Ramli.
“Saya kira jika PDIP mengusung Rizal yang antitesa Jokowi, PDIP bakal menang dalam pertarungan Pilpres,”imbuh Jerry.
Bisa saja Rizal Ramli- Puan ini pasangan yang menarik dan mengejutkan.
“Rizal punya pengalaman dalam memimpin. Sempat 3 kali menjabat Menteri bahkan salah satu ekonom yang diakui dunia internasional,”pungkasnya.