Journal News.id, Keerom-// Kepala Distrik Arso, Laurens Borotian yang juga salah satu tokoh intelektual Keerom mengingatkan masyarakat adat asli Keerom untuk tidak gampang melepas tanah / jual beli untuk keberlangsungan masa depan generasi anak keerom kedepanya,” ungkapnya.
Hal tersebut dikatakannya pada wartawan, Senin (12/9/77) di ruang kerjanya, Kantor Distrik Arso, Jalan Garuda Arso II.
Kadistrik Arso mengatakan, saat ini sudah banyak terjadi perselisihan/ konflik tanah akibat penyerobotan tanah- tanah adat oleh pihak- pihak tertentu dan bersertifikat. Tentu ini menjadi perhatian khusus bagi kita semua masyarakat adat.
“Saya mau lihat kalaupun memang tanah itu tanah warga yang bersertifikat, apa dasarnya, apakah sudah memiliki pelepasan adat. Kita harus jeli sebab penerbitan sertifikat tanah di wilayah Kabupaten Keerom harus didasari surat pelepasan adat resmi,” tegasnya.
Laurens Borotian juga mengingatkan masyarakat adat untuk tidak menyerobot tanah milik sesama masyarakat adat dan warga masyarakat lainnya agar tidak menjadi konflik baru.
“Kalau sudah diperjual belikan saya harap masyarakat asli jangan menyerobot tanah tersebut dengan merekayasa dokumen dalam bentuk apapuan walaupun tempat itu merupakan bagian wilayah adatnya.,” imbuhnya.
Lebih lanjut ia mengingatkan kepada semua pihak di wilayah Distrik Arso khususnya pihak berwenang agar jeli melihat hal ini termasuk pemetaan wilayah antar Kampung-Kampung yang ada.
“Tidak ada kepentingan apapun disini dan tidak juga mempersulit, ini dilakukan semata-mata hanya untuk kepentingan seluruh masyarakat dan meminimalisir atau menghindari perselisihan
di masa yang akan datang agar pembangunan dapat berjalan dengan baik,” tutupnya. (@mrizul)