Cianjur,- https//journalnews.id
Menyikapi rentetan siklus dari segi tahunan yang menurut ilmu Vulkanalogi, bahwa antisipasi letupan gunung api pada gunung Gede pangrango, yang terjadi pada siklus setiap 71 tahun sekali, maka BPBD Kabupaten Cianjur mengadakan pemberian materi juga pelatihan dalam menyikapi antisipasi bencana alam seperti letusan gunung api pada gunung Gede pangrango.
Sosialisasi Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana Erupsi Gunung Api di Kabupaten Cianjur, sangatlah penting untuk di pahami oleh sebagian masyarakat di lingkungan kaki gunung Gede pangrango, hal ini BPBD Kabupaten Cianjur terus menerus gencar melakukan giat pemberian materi dan pelatihan dalam menyikapi bencana Erupsi tersebut.
Seperti gunung yang diam namun menyimpan magma yang kuat, Gunung Gede Pangrango kembali jadi bahan perbincangan serius di Aula Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, pada Senin (10/8/2025). Pemerintah Desa Ciloto bersama BPBD Kabupaten Cianjur menggelar pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana erupsi gunung api, mengingat sejarah yang tak pernah lupa mencatat siklusnya.
Dalam catatan lama, tahun 1957 menjadi saksi letusan terakhir Gunung Gede Pangrango. Jika benar siklus 71 tahun itu berlaku, maka sekitar tahun 2028, alam bisa saja kembali menunjukkan amarahnya.
Menurut Kabid Taufik Zuhrizal selaku
menjabat sebagai Kepala Bidang di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, mengatakan.
“Kami ingin masyarakat siap, bukan panik, maka dengan adanya tujuan pelatihan ini adalah memberi panduan nyata, apa yang harus dilakukan saat lonceng bahaya berbunyi. Peserta yang hadir diharapkan menjadi jembatan informasi, membagikan pengetahuan kepada warga sekitar, bilamana di pagi sampi siang hari sibuk dengan urusan sawah atau ladang, atau kesibukan lainnya seperti di pasar, Saat nanti ada kumpulan warga, pesan ini bisa disampaikan, agar tak ada yang lengah,” ucapnya.
“Selain memberikan materi dan pelatihan kami memperkenalkan aplikasi INARISK Personal yang dapat diunduh gratis di Play Store. Aplikasi ini bagaikan kompas di tengah kabut, memberi petunjuk potensi bencana sesuai titik koordinat pengguna, serta langkah-langkah penyelamatan yang tepat,” tuturnya.
“Dengan hal ini masyarakat wajib mengetahui sejarah siklus siklus yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya terkait letupan-letupan dari Gunung Gede pangrango, dan menurut sejarah siklus 71 tahunan yang pernah terjadi terakhir pada tahun 1957 dan itu adalah yang pernah terjadi letupan terakhir pada Gunung Gede pangrango, dan seandainya hal itu akan berulang maka akan terjadi tepatnya pada tahun 2028 nanti, jadi memang siklus 70 tahunan itu akan berulang tapi kami harap tidak mudah-mudahan dan kalaupun terjadi yaitu sekitar tahun 2028 lah nanti,” paparnya.
Dan kami harap masyarakat dapat memahami dengan adanya siklus tersebut dan dengan adanya kegiatan pemberian materi sekaligus pelatihan ini masyarakat sudah mendapat ilmu bilamana hal itu akan terjadi,” Pungkasnya.
Muklis M