JOURNALNEWS.ID -//- Pemerintahan Presiden Donald Trump kembali mengeluarkan keputusan kontroversial di ranah diplomasi global. Amerika Serikat dikabarkan akan menutup 27 misi diplomatik di berbagai negara, dan Indonesia masuk dalam daftar negara yang terdampak.
Dalam konferensi pers di Washington DC, seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari “penataan ulang fokus dan efisiensi diplomatik Amerika” di tengah dinamika global yang berubah cepat.
“This is not a retreat, but a repositioning,”
ujar Matthew H. Peters, Deputi Asisten Menteri Luar Negeri AS bidang urusan luar negeri.
“Ini bukan bentuk mundur, tapi penempatan ulang posisi.”
“We remain committed to our partners, but we must also streamline operations to reflect current priorities.”
“Kami tetap berkomitmen terhadap mitra-mitra kami, namun kami juga harus menyederhanakan operasi untuk mencerminkan prioritas terkini.”
Hingga berita ini diturunkan, Kedutaan Besar AS di Jakarta belum memberikan komentar resmi terkait waktu pelaksanaan maupun dampak teknis dari kebijakan tersebut. Namun sumber internal diplomatik mengindikasikan bahwa penutupan akan dilakukan secara bertahap hingga awal 2026.
Pihak Kementerian Luar Negeri RI pun belum mengeluarkan tanggapan, namun sejumlah pengamat menilai bahwa langkah ini bisa menjadi pukulan bagi hubungan bilateral, terutama dalam sektor perdagangan, pendidikan, dan pertahanan.
Langkah penutupan ini juga dinilai sebagian analis sebagai bagian dari manuver AS dalam rivalitas strategisnya dengan Tiongkok. Asia Tenggara, termasuk Indonesia, saat ini berada dalam radar penting dari ketegangan dua kekuatan dunia tersebut.(R.H)
