Journal News. Id.
Cirebon,- Tradisi Adat Ngunjung Syehk Magelung Sakti dan Sedekah Bumi secara turun temurun dilaksanakan rutin setiap tahun diakhir musim kemarau atau sesudah musim panen padi kemarau berakhir. Sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT. atas hasil panen yang melimpah.
Hal itu disampaikan Kepala Desa ( Kuwu ) Pegagan kidul H. Suryana atau yang akrab disapa Jhoni saat dikonfimasi awak media, Sabtu (05/11/2022).
Lebih lanjut Kuwu Desa Pegagan kidul menyampaikan” Tradisi adat Ngunjung Desa Pegagan kidul ke Desa Karangkendal Kecamatan Kapetakan Kab.Cirebon yang tujuanya berkunjung ke situs Syehk Magelung Sakti untuk berdoa sebagai bentuk penghormatan kita kepada leluhur dan sedekah bumi merupakan bentuk rasa syukur atas karunia yang Allah SWT. berikan atas keberkahan hasil panen padi pada musim kemarau dan menjadi harapan bersama para petani untuk bercocok tanam kembali di musim penghujan dapat berjalan dengan tanpa halangan apapun baik bencana maupun hama.
“Sedekah bumi ini khususnya yang dilakukan oleh para petani di Desa pegagan kidul merupakan tradisi adat turun-temurun yang biasa dilakukan setiap tahun sebelum bercocok tanam pada musim penghujan, sekaligus sebagai wujud syukur dan terima kasih kepada Allah SWT. yang telah memberikan rizki dari hasil buminya,” Jelas Kuwu Desa pegagan kidul Jhoni panggilan Akrabnya.
H. Suryana juga mengucapkan terimaksih kepada masyarakat desa pegagan kidul khususnya petani yang telah melestarikan adat sedekah bumi dengan khasnya yakni membawa tumpeng dan dimakan bersamaan sebagai bentuk silaturahmi antara warga dan pemerintah desa guna menyongsong pelaksanaan masa tanam padi dimusim tiba hujan dapat berjalan dengan lancar dan mendapatkan keberkahan,” Katanya.
“Dalam suguhan sedekah bumi Desa pegagan kidul ini kami mendatangkan seni Wayang kulit untuk dipertontonkan guna menghibur masyarakat,” Imbuh Kuwu Desa Pegagan kidul H. Suryana
Laporan: Wadira