Daerah

Lokmin Tribulanan UPTD Puskesmas Rawat Inap Mande Bahas Penanganan Stunting dan Integrasi Layanan Primer

166
×

Lokmin Tribulanan UPTD Puskesmas Rawat Inap Mande Bahas Penanganan Stunting dan Integrasi Layanan Primer

Sebarkan artikel ini

Cianjur || Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur mengapresiasi kinerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Mande yang terus melaksanakan prospek kerja sehingga dapat menurunkan angka Stunting dengan baik.

Hal tersebut disampaikan Sekdis Kesehatan Kabupaten Cianjur, dr. Cecep Juhana, M. Kes Seusai dirinya menghadiri dan memberikan materi dalam kegiatan Lokmintribulanan di Puskesmas tersebut.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

” Jadi alhamdulilah kita melihat prospek penurunan angka stunting di UPTD Puskesmas Rawat Inap Mande ini berjalan dengan baik, seluruh interfensi baik yang sensitif maupun yang spesipik juga berhasil menurunkan angka stunting di desa desa yang menjadi wilayah puskesmas mande,” katanya kepada Wartawan, di Halaman Uptd Puskesmas Rawat Inap Mande yang beralamat di Desa Jamali, Kecamatan Mande, pada Jumat, (23/8/24).

Ia juga menerangkan bahwa pada kegiatan tersebut membahas rencana perubahan layanan yang disebut Integrasi Layanan Primer (ILP).

” Jadi tadi kita paling utama menyepakati tentang rencana perubahan layanan yang di sebut Integrasi layanan Primer jadi nanti untuk berjalanan ILP ( Integrasi Layanan Primer ) memang perlu adanya keterlibatan dari stakeholder yang lain. Kemudian yang kedua persoalan saat ini, baik di tingkat kecamatan, Kabupaten, Provinsi maupun ditingkat Nasional yaitu tentang Stunting,” paparnya.

dr. Cecep menyebutkan, bahwa Kabupaten Cianjur saat ini menjadi Kabupaten terbaik yang masuk dicatatan Nasional mengenai penurunan angka Stunting.

” dari tahun 2021 sampai 2023 kita mengalami penurunan angka Stunting yang sangat signifikan bahkan kabupaten Cianjur termask kabupaten yang berhasil menurunkan angka stunting yang baik dicatatan Nasional,” terangnya.

Maka dari itu, Ia berpesan agar Puskesmas Mande terus menjalin kemitraan dengan baik bersama Stakeholder demi tercapainya keberhasilan program yang digagas.

“Terus membangun kemitraan dengan seluruh stakeholder di wilayahnya untuk keberhasilan program program puskesmas, ” pesannya.

Sementara Kepala Uptd Puskesmas Rawat Inap Mande, Euis Ratna Jwita, mengatakan bahwa pihaknya akan siap melaksanakan program Integritas Layanan Primer untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

” Lokmin tri ke tiga itu mengevaluasi kinerja program dari triwulanan satu dan triwulanan tiga kita itu akan melaksanakan program baru yaitu mensosialisasikan Integrasi Layanan Primer (ILP) mudah mudahan Puskesmas Mande dapat mengikutinya,” katanya.

Mengenai Stunting sendiri, Euis menyebutkan bahwa saat ini ada 15 balita yang alami Stunting.

” Mengenai Stunting di wilayah Puskesmas Mande mengalami penurunan yang signifikan dan kini hanya 15 balita saja dari 7 desa,” imbuhnya.

Ia berharap dengan lokmin kali ini dapat mempererat ke mitraan dengan para stakeholder.

” Alhamdulilah lokmin ini telah selesai, harapan saya semoga stakeholder di Kecamatan Mande dapat mendorong membantu dan bekerja sama dalam meningkatkan pelayanan kesehatan,” harapnya.

Hal yang sama diungkapkan Camat Kecamatan Mande, H. Epi Rusmana, ia mengatakan bahwa pada Lokmin tersebut pembahasan utama tetap Stunting menjadi preoritas.

” Sebelumnya saya ucapkan terimakasih banyak kepada Dinas Kesehatan dalam hal ini Bapak Sekdis yang telah menghadiri kegiatan Lokmin di Puskesmas rawat inap Mande. Terkait Lokmin kita hari ini, yang pertama tetap prioritas kita pada penanganan Stunting. Jadi Stunting itu tetap harus zero khususnya di Wilayah Kecamatan Mande yang kedua yaitu sosialisasi tentang ILP (integrasi Layanan Primer). Nah ini untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, nanti itu bisa lebih tidak hanya di Puskesmas tetapi lebih ke Pustu (Puskesmas Pembantu) bahkan nanti itu pustu itu kedepannya direncanakan ada bidannya dan Nakesnya yang begitu lengkap,” paparnya.

Untuk program kedepan, Camat Mande beserta unsur lainnya tetap memproitaskan penanganan Stunting.

” Program kerja, tetap kita stunting kita akan rempugkan lagi di musyawarah para OPD supaya ini yang paling utama stunting yang ada kita zerokan, kita normalkan dan ini bibit bibitnya kita tangani dari awal agar tidak ada lagi yang stunting dan mande kita targetkan zero stunting,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *