Berita

Hadiri Dialog Kebangsaan Haul Gedongan, Bupati Imron Ingatkan Peran Besar Para Ulama dan Santri

95
×

Hadiri Dialog Kebangsaan Haul Gedongan, Bupati Imron Ingatkan Peran Besar Para Ulama dan Santri

Sebarkan artikel ini

 

Journal news.id.KABUPATEN CIREBON — Bupati Cirebon Drs. H. Imron, M.Ag menghadiri Dialog Kebangsaan Nasional dalam rangka Haul ke-93 KH. Muhammad Said, sesepuh dan warga Pondok Pesantren Gedongan, Desa Ender, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Selasa (16/1/2024).

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Dalam kesempatan tersebut, Imron mengingatkan kepada seluruh masyarakat, bahwa peran dari para ulama dan santri dalam mendirikan bangsa ini cukup besar.

“Negara kita berdaulat saat ini merupakan salah satu peran dari para santri dan ulama. Para kiai menjadi perekat bangsa yang mendorong cinta tanah air dan bangsa,” ujar Imron.

Apalagi, lanjut Imron, di era globalisasi saat ini, ia berharap pesantren, kiai dan para santri-santrinya agar dapat meng-counter paham-paham yang masuk ke Indonesia, terutama dalam hal kepentingan politik identitas.

“Banyak agama yang dijadikan sebagai alat kepentingan politik identitas. Maka, para santri dan anak-anak muda harus paham dan dapat meng-counter, sehingga tidak ada yang menjadi korban dari politik identitas tersebut,” jelas Imron.

Imron mengingatkan, bahwa tantangan dan musuh saat ini, berbeda dengan masa penjajahan dulu. Jika sebelumnya musuh bangsa Indonesia adalah penjajah, maka saat ini musuhnya adalah kebodohan dan kemiskinan.

“Tantangan kita saat ini, yaitu menghilangkan kebodohan, kemiskinan dan menjaga persatuan,” lanjutnya.

Ia juga menuturkan, bahwa Indonesia bukan negara agama, namun negara yang beragama. Bahkan terbentuknya Pancasila juga merupakan hasil diskusi pendiri bangsa saat itu dengan para ulama.

Sementara itu, KH. Wawan Arwani Amin, yang mewakili Pondok Pesantren Gedongan menuturkan, bahwa pendiri Ponpes ini, yaitu Kiai Said, sangat menentang penjajah Belanda pada saat itu.

Bahkan Wawan menyebut, Kiai Said tidak mau berkompromi dalam segala hal dengan Belanda. Hal ini menunjukkan bagaimana peran dari para kiai saat masa penjajahan.

Sana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *