Ragam

Luar Biasa!!! Bupati Keerom Piter Gusbager Terima Penghargaan Tingkat Nasional Bidang Kesehatan

61
×

Luar Biasa!!! Bupati Keerom Piter Gusbager Terima Penghargaan Tingkat Nasional Bidang Kesehatan

Sebarkan artikel ini

Journal News.id – Menteri Kesehatan RI Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU dan Dirjen Kesmas Kemkes RI dr. Maria Endang Suwimi, MPH memberikan penghargaan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer kepada Pemerintah Kabupaten Keerom yang diterima langsung oleh Bupati Keerom Piter Gusbager, S.Hut, MUP, Kamis (31/8/23), bertempat di Jiexpo Kemayoran Jakarta.

Penghargaan tingkat nasional terus menghampiri
Bupati Keerom Piter Gusbager sejak dua tahun kepemimpinannya bersama Wakil Bupati Wahfir Kosasih dan jajaran yang terus berkomitmen mewujudkan kesejahteraan dan pemerataan pembangunan bagi masyarakat negeri Tapal Batas Kabupaten Keerom.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Penghargaan tersebut diberikan bersamaan dengan Launching Nasional Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer dan Penguatan Perencanaan Pembangunan Kesehatan.
Selain Bupati Gusbager, penghargaan ini juga diberikan kepada Bupati Garut, Bupati Timor Tengah Selatan, Bupati Ongan Ilir, Bupati Banjar, Bupati Sumba Barat, Bupati Maros, Walikota Surabaya dan Walikota Tual.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan menerapkan integrasi layanan primer kesehatan berfokus pada tiga hal. Pertama, penerapan siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan kesehatan. Dimana siklus hidup menjadi fokus utama supaya Kemenkes dapat memenuhi layanan primer dari tiap-tiap siklus, dimulai dari bayi, balita, anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia berdasarkan standar yang terdapat pada masing-masing siklus hidup.

Fokus dari integrasi layanan primer adalah dengan mendekatkan layanan kesehatan melalui jejaring hingga tingkat desa dan dusun. Jejaring tersebut, kata Menkes, termasuk memperkuat promosi dan pencegahan yaitu skrining penyakit agar masyarakat dapat dideteksi terlebih dahulu sebelum sakit. Upaya tersebut, sambungnya, diwujudkan melalui penguatan puskesmas, puskesmas pembantu (pustu), posyandu, serta penguatan jejaring kesehatan sekolah dan kerja.

Ketiga, memperkuat pemantauan wilayah melalui digitalisasi dan pemantauan dashboard situasi kesehatan per desa. Hal ini bertujuan untuk menyamakan kebijakan integrasi pelayanan primer yang berfokus pada pemenuhan layanan kesehatan sesuai siklus hidup (people centred) dalam mendukung agenda transformasi sistem kesehatan.
Integrasi pelayanan kesehatan primer ini merupakan bagian dari kegiatan transformasi pelayanan kesehatan primer yang merupakan pilar pertama dari transformasi sistem kesehatan.
Peluncuran program ini ditandai dengan penyerahan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Integrasi Layanan Kesehatan Primer kepada perwakilan pemerintah daerah (pemda), serta penandatanganan nota kesepahaman antara Kemenkes dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) sebagai komitmen terhadap pelayanan kesehatan primer untuk masyarakat.

Pada kesempatannya, Bupati Gusbager mengatakan bahwa Kabupaten Keerom memiliki 3 Puskesmas yang masuk dalam lokus pelayanan kesehatan primer sehingga mendapatkan apresiasi dari Kementerian Kesehatan, ketiga puskesms tersebut adalah Puskesmas Arso 2, Puskesmas Arso 5 dan Puskesmas Arso 9.

“Dalam arahan Menteri Kesehatan jelas bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten, Pemerintah Kampung harus bersama fokus kepada pelayanan kesehatan primer mulai dari posyandu, puskesmas pembantu dan puskesmas. Konsep kesehatan adalah orang tidak boleh sakit, bukan orang sakit disembuhkan. Ini menjadi perhatian kita semua,”

Olehnya itu, dirinya menegaskan bahwa penghargaan ini dapat menjadi evaluasi sekaligus tantangan dan peluang untuk bisa melakukan revitalisasi puskesmas-puskesmas di seluruh wilayah Kabupaten Keerom.

“Beberapa upaya telah dilakukan pemerintah guna meningkatkan kesehatan, seperti melakukan revitalisasi struktur, yaitu penataan tata kelola baik leadership dan manajemen. Dengan semangat orang tidak sakit, atau orang hidup sehat serta memperhatikan pendekatan pelayanan melalui siklus hidup, bagaimana pelayanan bayi, balita, remaja, u

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *