Daerah

Warga Windurojo Pekalongan Nekat Akhiri Hidupnya Dengan Gantung Diri, Diduga Depresi

61
×

Warga Windurojo Pekalongan Nekat Akhiri Hidupnya Dengan Gantung Diri, Diduga Depresi

Sebarkan artikel ini

Polres Pekalongan – Polda Jateng – Q alias Kisruh (38) warga Desa Windurojo Kec. Kesesi Kab. Pekalongan nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri, Senin (28/08) sekitar pukul 13.00 wib.

Terkait dengan peristiwa tersebut, Kapolsek Kesesi Iptu Felix Prasetyawan, S.H saat dimintai keterangan mengatakan, korban bunuh diri di rumah kosong milik orang tuanya (Darni) yang ditinggal kerja ke Jakarta.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

“Kematian korban diduga karena depresi, karena dari keterangan keluarga, korban selama ini dikenal pendiam dan kurang berinteraksi,” ujarnya.

Iptu Felix menjelaskan, korban pertama kali ditemukan oleh Romadhon (32) yang merupakan kerabat korban. Dimana saat itu ia dimintai bantuan oleh istri korban untuk ikut mencari keberadaan korban.

Selang beberapa lama tidak menemukan, Romadhon akhirnya mengajak temannya dan berinisiatif mencari korban di rumah ibunya yang selama ini kosong karena ditinggal kerja di Jakarta, dan selama ini juga diketahui bahwa korban sering main ke rumah tersebut.

Sesampainya di rumah itu, Romadhon mengecek ke dalam salah satu kamar kosong, pada saat membuka pintu, ia kaget karena melihat langsung korban dalam kondisi gantung diri.

“Kondisi tubuh bergelantung di atas lantai, dengan tali diikatkan pada bagian leher dengan posisi tubuh berdiri,” ujar Kapolsek.

Karena panik, mereka akhirnya memanggil warga sekitar untuk meminta pertolongan. Setelah warga datang, mereka berinisiatif untuk menurunkan korban yang sudah meninggal dunia, dan membaringkan tubuh korban di kursi yang beras di ruang depan.

Selanjutnya, oleh warga kejadian tersebut dilaporkan ke aparat Desa Windurojo, yang diteruskan ke Polsek Kesesi.

Personil Polsek Kesesi bersama tim Inafis Polres Pekalongan yang datang ke lokasi segera melakukan olah TKP dan mengidentifikasi jasad korban.

Sementara itu, keluarga korban menerima kejadian itu merupakan sebuah musibah dan tidak berkenan dilakukan otopsi. (afk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *