Sentani (JournalNews.id) – Klasis GKI Sentani tengah bersiap menggelar Sidang Klasis GKI Sentani XIX tahun 2022, yang akan berlangsung di Jemaat Flavouw Kota Sentani, Kabupaten Jayapura, pada tanggal 3-6 November 2022.
Sidang Klasis GKI merupakan suatu proses yang normal berlangsung pada Gereja GKI di Tanah Papua setiap periodesasi 5 tahun sekali untuk melakukan persidangan evaluasi dan pemilihan Badan Pekerja Klasis untuk periode 5 tahun berikutnya.
Hal itu seperti dijelaskan Ketua Klasis GKI Sentani, Pdt. Nelince Wanma, M.Th., yang kami temui di Kantor Klasis Sentani, Kompleks Puspenka Hawaii Kota Sentani, Selasa (1/11).
Menurutnya, agenda 5 tahunan Sidang Klasis GKI, selain evaluasi dan penyusunan program kerja klasis juga untuk memilih Badan Pekerja Klasis yang baru.
“Jadi salah satunya adalah memilih Badan Pekerja Klasis yang baru. Untuk persiapannya, kami ucapkan terima kasih atas kerja panitia dari Jemaat Felavau Sentani yang sudah bekerja maksimal mempersiapkan segala sesuatunya,” ujar Ketua Klasis GKI Sentani, Pdt. Nelince Wanma, di Kantor Klasis Sentani, Selasa (1/11) siang.
Dalam rangkaian persiapan tersebut, kata Nelince Wanma, juga dilakukan doa bersama dalam ibadah Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) bersama dengan Jemaat untuk persiapan sidang.
“Persiapan secara khusus untuk laporan evaluasi, kami Badan Pekerja Klasis juga telah persiapkan dengan baik,” ucapnya.
Sesuai dengan peraturan GKI di Tanah Papua, akan dipilih 5 orang pimpinan klasis, yang dipilih dari seluruh anggota Jemaat yang diwakili oleh majelis jemaat dan secara khusus jabatan-jabatan itu juga sudah diatur.
“Seperti jabatan Ketua dan Sekretaris, itu yang akan dipilih adalah pendeta yang telah sepuluh tahun menjadi pendeta Jemaat,” katanya.
Sedangkan untuk jabatan Wakil Ketua, Wakil Sekretaris dan Bendahara itu dipilih antara Majelis Jemaat atau Penatua.
Lalu ada 4 orang Anggota Badan mewakili 4 lingkungan di Klasis Sentani.
“Proses pemilihannya, seluruh peserta sidang yaitu yang memiliki hak memilih, satu orang satu suara, lalu untuk proses pemilihan peraturan juga mengatur bahwa 5 orang anggota peserta memberi suara untuk 1 orang maka yang bersangkutan masuk menjadi calon tetap, lalu akan dilakukan proses pemilihan,” kata Pdt. Nelince Wanma menambahkan.
Sebagai Ketua Klasis GKI Sentani yang ketiga dalam satu periode kepemimpinan, menurut Pdt. Nelince Wanma memiliki tantangan tersendiri, karena dari satu ketua ke ketua yang lain memiliki karakter kepemimpinan yang berbeda-beda pula.
“Tapi sebenarnya sistem kepemimpinan dalam gereja ini menganut sistem Kolektif kolegial artinya 5 orang itu memimpin bersama, keputusan diambil bersama. Jadi tidak ada pemimpin tunggal dalam GKI,” ungkapnya.
Namun seorang ketua tetap akan memiliki pengaruh karena ketualah yang akan menentukan arah organisasi.
Pdt. Nelince Wanma memulai kepemimpinan sebagai Ketua Klasis GKI Sentani pada tahun 2020 saat dunia sedang dilanda pandemi Covid-19, sehingga dihadapkan pada tantangan yang cukup berat.
Belum lagi, setahun sebelumnya Kabupaten Jayapura mengalami bencana banjir bandang. Sehingga memunculkan tantangan tersendiri dalam pelayanan klasis kepada jemaat.
“Tapi terkait berhasil atau tidak selama kami memimpin, setiap orang bisa memberi penilaian, tetapi secara organisasi pertanggungjawaban kami nanti akan disampaikan pada sidang klasis,” jawab Pdt. Nelince Wanma diplomatis.
Sidang Klasis GKI Sentani XIX berlangsung tanggal 3-6 November 2022, bertempat di Jemaat Flavouw Sentani, mengusung tema, “Kasih Kristus Menggerakkan Kemandirian Gereja Mewujudkan Keadilan, Perdamaian dan Kesejahteraan.” (II Korintus 5:18-19 & Mazmur 72:2-3)
Dengan Sub tema, “Melalui Sidang Klasis GKI Sentani XIX, Klasis GKI Sentani Senantiasa Bertekad Menata Diri Menuju Gereja yang Dewasa Mandiri dan Missioner”. (RZR)