DaerahPapua

KKN Kolaborasi Moderasi Agama Se Nusantara. Wahfir Kosasih : “Sikap Toleransi kunci Wujudkan Kerukunan Beragama.

90
×

KKN Kolaborasi Moderasi Agama Se Nusantara. Wahfir Kosasih : “Sikap Toleransi kunci Wujudkan Kerukunan Beragama.

Sebarkan artikel ini

Keerom, Journal News.id-// Bupati Keerom Piter Gusbager, S.Hut, MUP diwakili oleh Wakil Bupati Keerom Drs.Wahfir Kosasih, SH, MH, M.Si menghadiri pembekalan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Kolaborasi Moderenisasi Beragama (KKN KNMB) se Nusantara di IAIN Fattahul Muluk Papua, Waena, Kota Jayapura.

Hadir pada kegiatan tersebut, Gubernur Papua Lukas Enembe yang diwakili oleh Juru Bicara Gubernur, Muhammad Rifai Darus, SH, MH, Sekjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Dr. H. Rohmat Mulyana Saydi, M.Pd, Rektor IAIN Fattahul Muluk Papua Dr. H. Idrus Alhamid dan lainnya.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Wakil Bupati Keerom, Wahfir Kosasih menyatakan KKN ini sebuah momen penting buat seluruh Mahasiswa Se Nusantara.

“Pertama kita memperkenalkan bahwa keberagaman, kebersamaan dan kerukunan antar umat agama di Provinsi Papua sudah terjalin sejak lama,” terangnya.

Sambung dia, toleransi antar umat beragama di Papua tidak diragukan lagi, justru daerah lain yang harus banyak belajar di sini. Papua tidaklah milik suatu agama tertentu,” tegas Wakil Bupati Keerom.

Lanjut, Wahfir Kosasih mengatakan, toleransi dan kerukunan antar umat beragama adalah tanggung jawab kita bersama.

“Melalui Kementerian Agama RI diharapkan melalui KKN Mahasisiwa se Nusantara ini agar menjadi jembatan untuk dapat menyiarkan pentingnya toleransi dan kerukunan antar umat beragama di Indonesia,” pungkasnya.

Sementara itu, Rektor IAIN Fattahul Muluk Idrus Alhamid mengatakan kegiatan KKN ini melibatkan seluruh perguruan tingi di Indonesia yang telah dilaksanakan sejak tahun 2017.

“Para mahasiswa diharapkan dapat mengambil bagian guna memberikan pencerahan kepada seluruh masyarakat bahwa agama hadir sebagai solusi, agama dan budaya merupakan manifestasi. Agama adalah jati diri dan budaya adalah harga diri,” tutupnya. (@mrizul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *