Berita

Kabupaten Cirebon Siap Implementasikan Pembelajaran Mendalam dan Kurikulum Berbasis Cinta

66
×

Kabupaten Cirebon Siap Implementasikan Pembelajaran Mendalam dan Kurikulum Berbasis Cinta

Sebarkan artikel ini

 

Journal news.id.KABUPATEN CIREBON, 27 Agustus 2025 — Pemerintah Kabupaten Cirebon menyatakan kesiapan penuh untuk mengimplementasikan dua kebijakan pendidikan nasional yaitu Pembelajaran Mendalam (PM) dan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC). Kedua pendekatan ini diyakini mampu meningkatkan kualitas pendidikan dasar secara menyeluruh, sejalan dengan visi CIREBON BERIMAN yang menekankan nilai keimanan, kasih sayang, dan kecerdasan berpikir.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Bupati Imron menegaskan bahwa pendidikan yang berpusat pada anak adalah fondasi masa depan bangsa. “Kami percaya bahwa pendidikan yang menumbuhkan rasa ingin tahu, empati, dan kemampuan berpikir kritis akan membentuk generasi yang tangguh dan berakhlak,” ujarnya dalam konferensi media di Pendopo Bupati Cirebon, Rabu (27/8).

Imron menyampaikan bahwa Pemkab Cirebon akan memanfaatkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang telah dibangun bersama ekosistem pendidikan daerah untuk mendukung implementasi PM dan KBC. Kolaborasi ini telah berhasil mengurangi kesenjangan mutu pendidikan dasar, khususnya di wilayah pesisir.

Kepala BSKAP Kemendikdasmen, Toni Toharudin, mengapresiasi komitmen Kabupaten Cirebon dalam mendukung Pembelajaran Mendalam (PM). Saat mengunjungi SD Negeri 3 Astanalanggar, Toni melihat guru telah menerapkan metode pembelajaran yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan, serta rutin melakukan asesmen membaca untuk menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan murid. ”Guru lebih percaya diri dalam mendorong rasa ingin tahu siswa, empati, kolaborasi, dan kemampuan berpikir kritis,” terangnya.

Toni mencatat meski belum semua guru mendapat pelatihan PM, namun semangat untuk menerapkan pembelajaran bermutu begitu tinggi di Kabupaten Cirebon. Toni berharap pelatihan PM dapat diperluas agar lebih banyak guru terlibat.

Sementara itu, Faesal Musaad, Direktur GTK Kementerian Agama RI, mengapresiasi semangat guru-guru MIS Assuniyah 3. Ia melihat bahwa prinsipi-prinsip KBC telah diterapkan di madrasah ini, sekalipun guru-guru MIS Assuniyah 3 belum mendapatkan pelatihan. Penilaian itu disampaikan setelah melihat dampak penggunaan asesmen membaca, dan pendampingan belajar yang lebih intensif untuk siswa yang paling tertinggal. “Guru telah menunjukkan cinta dan tanggung jawab dalam membantu anak-anak yang tertinggal. Ini adalah salah satu esensi dari KBC,” ujarnya.

Lebih lanjut Faesal mengatakan para guru telah menerapkan metode pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna. Asesmen kemampuan membaca dilakukan secara rutin untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing anak. Guru kini lebih fokus membantu siswa yang tertinggal, mencerminkan semangat KBC yang menekankan pendidikan karakter dan kasih sayang dalam proses pendidikan. Pelatihan dan pendampingan ekosistem pendidikan daerah menjadi modal penting dalam penerapan KBC.

Tim Stapleton, Minister Counsellor Tata Kelola dan Pembangunan Manusia dari Kedutaan Besar Australia, menyampaikan kesan positifnya saat mengunjungi Kabupaten Cirebon. Ia menegaskan bahwa Australia bangga menjadi bagian dari keberhasilan Kabupaten Cirebon dalam meningkatkan mutu pembelajaran melalui Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI), yang mendukung peningkatan kualitas pembelajaran dan kapasitas guru. Dukungan ini sejalan dengan komitmen bersama antara Perdana Menteri Anthony Albanese dan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan literasi dan numerasi anak-anak Indonesia.

Direktur Program INOVASI, Sri Widuri mengatakan kolaborasi lintas sektor di Kabupaten Cirebon melibatkan Dinas Pendidikan, Kemenag, BBPMP Jabar, BBGTK Jabar, UIN Siber Syekh Nurjati, Universitas Pendidikan Indonesia, komunitas lokal seperti KLASA Cerbon dan INOVASI. Ekosistem memberikan pelatihan dan pendampingan agar mampu melakukan asesmen diagnostik membaca, penguatan kapasitas guru, dan penyediaan bahan ajar melalui Pokjawas.

Hasilnya terlihat nyata di Kecamatan Losari. Di SD Negeri 3 Astanalanggar, kemampuan membaca siswa kelas awal meningkat dari 15% menjadi 42% dalam lima bulan. Di MIS Assuniyah 3, dua dari tiga anak anak mengalami peningkatan kemampuan baca hingga tingkat paragraf. Hal ini mencerminkan efektivitas intervensi.

Dengan semangat kolaboratif dan dukungan dari berbagai pihak, Kabupaten Cirebon siap menjadi contoh implementasi kebijakan pendidikan yang berpihak pada anak.

sana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *